Idap Sindrom Langka, Warga AS Ini Lihat Wajah Orang Seperti Iblis

Ilustrasi sketsa wajah bagi yang terkena sindrom langka yang biasa disebut prosopometamorphopsia (PMO). (Foto:Dok/A.Mello et al via dartmouth.edu)

JAKARTA – Rasanya aneh dan mungkin sangat menakutkan apabila sehari-hari melihat wajah iblis yang menyeringai jahat di depan mata.

Ternyata hal itu benar-benar dialami oleh Victor Sharrah (59), pria asal Tennessee, Amerika Serikat (AS).

Victor Sharrah setiap harinya melihat wajah-wajah orang disekelilingnya bak monster. Wajah-wajah yang menyeringai yang dilihatnya itu membuat dirinya takut.

Namun wajah-wajah yang menyeramkan, ternyata disebabkan karena dirinya mengidap sindrom langka.

“Anda tak dapat membayangkannya, betapa menakutkan wajah-wajah itu,” ujar Sharrah, dikutip dari CNN.

Menurut gambaran penglihatannya, wajah-wajah yang dilihat tersebut memiliki seringai yang aneh, mata yang memanjang, dan bekas luka goresan yang dalam.

Kemudian, anehnya lagi saat seseorang yang dilihatnya menoleh ke samping muncul telinga yang lancip seperti telinga iblis dalam film horor.

Sharrah memiliki kondisi langka yang disebut prosopometamorphopsia (PMO). Kondisi ini membuat otak melihat wajah orang lain tampak terdistorsi, baik dalam hal bentuk, tekstur, posisi, atau warna.

Kondisi sindrom langka yang diidap Sharrah, dipelajari dalam sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam jurnal ‘The Lancet’ Kamis 21 Maret 2024 lalu.

Lalu orang-orang menyebut sindrome itu sebagai ‘demon face syndrome’ atau ‘sindrom wajah iblis’.

“Ini seperti menatap setan,” sambung Sharrah.

“Bayangkan ketika Anda terbangun di suatu pagi lalu tiba-tiba semua orang di dunia terlihat seperti makhluk di film horor.”

Kemudian para peneliti melakukan analisa, dengan meminta Sharrah membuat gambar dua dimensi dari wajah-wajah yang dilihatnya di komputer.

Gambar-gambar yang dihasilkan memperlihatkan bentuk yang aneh sebagaimana yang dijelaskan di atas.

PMO sendiri berbeda dengan kebutaan wajah. Pada kebutaan wajah, kondisi wajah yang dilihat tidak terdistorsi.

Otak hanya mengalami kesulitan untuk mengenali wajah, bahkan yang familiar sekali pun. Kebutaan wajah membuat semua orang terlihat seperti asing.

Sementara pada PMO, wajah akan terdistorsi dan sering kali dengan cara yang tidak dapat diprediksi. Beberapa orang dengan PMO, dan bahkan melihat wajahnya sendiri terdistorsi saat bercermin.

Namun, PMO tak selalu membuat wajah yang dilihat menjadi seperti setan. Beberapa orang lain dengan kondisi yang sama melihat wajah orang lain tampak cacat. Ada juga yang melihat wajah orang lain terlihat bengkok.

Selain itu, ada juga yang melihat wajah berubah menjadi naga atau kepala ikan, lengan yang menempel pada wajah, dan gambaran-gambaran aneh lainnya.

Dalam penglihatan itu, dunia seolah terlihat sureal di mata orang-orang dengan PMO atau sindrom wajah iblis, bak lukisan-lukisan Salvador Dali.

“Wanita yang melihat manusia berkepala naga itu dimulai sejak kecil. Jadi ada perkembangan kasus PMO, di mana orang tumbuh dengan kondisi tersebut dan tak tahu bahwa wajah seharusnya terlihat berbeda,” jelas profesor psikologi dan neurologi di Dartmouth College, Brad Duchaine.

Duchaine sendiri juga tergabung dalam studi kasus yang meneliti kondisi Victor Sharrah.

Berdasarkan tinjauan tahun 2021, hanya ada 81 kasus PMO di dunia. Namun, Duchaine memprediksi, ada lebih banyak orang yang hidup dengan kondisi tersebut.

“Kami menemukan bahwa orang-orang di seluruh dunia melaporkan gejala yang sama tanpa mengetahui apa pun tentang orang lain,” ujar Duchaine.

Dengan sedikitnya informasi yang tersedia, banyak orang menyamakan PMO dengan skizofrenia. Wajah-wajah aneh yang dilihat dianggap sebagai bentuk halusinasi.

Beberapa kondisi atau kejadian diketahui dapat memicu PMO. Sebut saja cedera otak, tumor atau infeksi, dan kejang seperti pada kasus epilepsi.

Kini, Sharrah bersama Duchaine dan peneliti lainnya tengah bekerja untuk mencari intervensi demi meringankan gejala sindrom langka ‘wajah iblis’.