IndexU-TV

Impor Ikan Tak Pengaruhi Harga di Pasar Teluk Uma Karimun

Harga Ikan
Pedagang ikan di Pasar Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. (Foto: Elhadif Putra)

KARIMUN – Harga penjualan ikan oleh pedagang relatif turun naik di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Namun kenaikan dan turunnya harga tidak terlalu signifikan hanya hanya berkisar Rp 1.000 sampai Rp2.000.

“Harga turun naiklah, masih stabil. Itupun seribu dua ribu,” kata Tamrin pedagang ikan di Pasar Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Jumat 14 Juni 2024.

Saat ditanya terkait adanya impor ikan yang terjadi, Tamrin mengaku tidak mempengaruhi harga ataupun penjualannya. “Tidak berpengaruh,” ucapnya.

Adapun kisaran harga ikan yang dijual di Pasar Teluk Uma sebagai berikut, ikan Selar Rp 35.000 per kilogram, Gelama Rp 40.000 per kilogram, Bulan Rp 45.000 per kilogram, Terubuk Rp 55.000 per kilogram, Mata besar Rp 25.000 per kilogram, Tongkol Rp 25.000 per kilogram dan Pari Rp 40.000 per kilogram.

Sementara pedagang yang juga pengepul di Kecamatan Tebing, Desi, mengatakan, saat ini harga ikan turun dengan kisaran Rp5.000 per kilogram. “Ikan sekarang semua turun harga,” ungkap Desi.

Menurutnya, turunnya perekonomian masyarakat sangat mempengaruhi harga serta penjualan.

“Karena ekonomi sekarang juga. Mau jual mahal tidak bisa, orang beli kurang. Dalam satu hari saja tidak ada 10 orang yang belanja. Lalu kondisi sekarang, laut juga tidak ada ikan,” ujarnya.

Untuk mengatasi sepinya pembeli di kedai yang juga menjadi tempat penampungannya, Desi menjual ikan secara online dan diantar langsung ke rumah pelanggan.

“Saya jual di Facebook. Harga jual yang diantar sama saja dengan disini,” sebut dia.

Tauke Ikan Pengaruhi Harga

Harga ikan di pasar ikan Barek Motor, Kabupaten Bintan naik turun dikarenakan ketentuan dari tauke ikan yang menentukan harga.

Hal itu disampaikan oleh salah seorang pedagang ikan, Saffarudin. Ia mengatakan, harga ikan di pasaran berdasarkan harga ikan dari tauke atau bos ikan yang menyuplai ikan ke pedagang.

“Ya tentunya dari sana. Soalnya hitungannya mereka ada, nelayannya juga, ada yang antar dan lainnya. Jadi beda-beda harga juga,” kata dia.

“Kalau yang dari nelayan langsung, itu biasanya ikan karang. Harganya memang lebih murah kalau langsung diantar ke kami. Tapi kami juga keluarin modal untuk biaya bensinnya,” jelasnya.

Baca juga: Pengamat Ekonomi: Nelayan Kepri Terimpit Impor Ikan dan Tengkulak

Ia menambahkan, harga ikan saat ini anjlok dikarenakan banyaknya stok ikan. Namun, kebutuhan tidak terlalu banyak untuk konsumsi ikan.

“Kayak ikan selar sama ikan delah, kita jual Rp20.000-an per kilogram. Biasa Rp28.000. Kita jual segitu aja udah cukup berat,” tuturnya.

Ia menyebut, faktor harga ikan tidak stabil juga diduga ketersediaan BBM solar subsidi ke nelayan. Sehingga dapat mempengaruhi harga ikan di pasar.

“Tentu ngaruh, mereka turun butuh modal. Kalau modalnya besar, terus tangkapan dikit ya harga juga naik,” tutupnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version