Indonesia akan Beli Drone Serang Bayraktar TB-2 dan Anka-B Turkiye

Drone serang Bayraktar TB-2 Buatan pabrikan Baykar Technology Turkiye. (Foto:net)

JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI berencana membeli Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) atau drone serang Bayraktar TB-2 dan Anka-B bikinan Turkiye.

Rencana pengadaan drone bersenjata atau UCAV oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan), akan direalisasikan dengan skema pembiayaan dari pinjaman luar negeri yang diberikan Kementerian Kauangan (Kemenkeu).

Jakarta sedang mengevaluasi terkait pemberi pinjaman yang cocok untuk pengadaaan drone tersebut. Drone serang merupakan bagian dari daftar 16 program pengadaan Kemhan tahun ini.

Dengan demikian, kontrak formal pengadaan harus ditandatangani dengan Kemenhan sebelum 31 Desember 2023 seperti yang diwartakan Jane’s, Kamis (9/2).

Selain itu, terkait persetujuan untuk pengadaan drone sudah diberikan secara terpisah kepada tiga matra TNI termasuk pengadaan amunisi.

Untuk TNI Angkatan Udara (TNI AU), Kemenkeu telah menyetujui jumlah pinjaman hingga 200 juta USD untuk pengadaan UCAV dan 38.115 juta USD untuk pengadaan Smart Micro Munition (MAM)-L buata Roketsan Turkiye.

Baca juga: Menhan Prabowo Sebut Penambahan Kodam Sudah Rencana Pemerintah
Drone Anka-A/B bikinan Turkish Aerospace Industries (TAI) Turkiye. (Foto:net)

Sedangkan TNI Angkatan Laut, memperoleh jumlah pinjaman hingga 100 juta USD.

Kemudian TNI Angkatan Darat dapat pinjaman hingga 10,89 juta USD untuk memperoleh amunisi jenis MAM-L seperti kebutuhan TNI AU.

Rencananya, Kemenhan akan membeli dua jenis UCAV dari pabrikan Turkiye. Kedua produsen drone Turkiye dipilih untuk memenuhi pengadaan ini.

Pabrikan drone Baykar Technology yang populer dengan produknya Bayraktar TB-2, sementara Turkish Aerospace yang memproduksi drone Anka-A/B .

Dua pabrikan drone swasta di Turkiye itu digandeng, lantaran sudah terbukti mampu memproduksi drone yang sudah teruji kinerjanya dan menyandang predikat battle proven .

“Ada dua jenis yakni Bayraktar dan Anka,” kata sumber di Kemenhan, Jumat (10/2).

Menurut pejabat tinggi Kemenhan tersebut, Baykar maupun TA siap memberikan transfer teknologi kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ketika kontrak telah ditandatangani.

Baca juga: Drone Tempur Bayraktar TB-2 ‘Battle Proven’, Kini Dipakai 28 Negara
Penulis: BaraEditor: Adly Hanani