Anthony Sinisuka Ginting dan Priyanshu Rajawat saling bertegur sapa di net usai melakoni laga 16 besar. Ginting akhirnya memenangkan laga tersebut, Kamis (15/06). (Foto:Antara)
JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putra unggulan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting harus bersusah payah melewati laga babak 16 besar kejuaraan BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2023.
Pada laga babak 16 besar tersebut, Ginting mendapat perlawanan sengit dari pebulutangkis muda India, Priyanshu Rajawat yang berlangsung di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (15/06).
Rajawat mampu mengimbangi serangan dan pola permainan salah satu bintang bulu tangkis dunia itu, dan akhirnya kejar mengejar poin skor pun tak terelakkan.
Priyanshu Rajawat yang kini menduduki Ranking BWF peringkat 34 dunia, harus meladeni Ginting yang duduk di peringkat dua dunia dibawah Viktor Axelsen.
Usianya yang masih 21 tahun, Rajawat mampu tampil apik dan taktis saat meladeni serangan Ginting. Beberapa kali serangan dan taktik netting Ginting mampu diantisipasinya.
Ginting yang sangat terkenal dengan pukulan serta taktik gerakan menipunya hingga dijuluki si raja tipu atau ‘King of Deception’, terus memutar strategi untuk menyerang Rajawat ke berbagai sisi lapangan dalam laga yang berlangsung selama tiga gim tersebut.
Dalam tayangan langsung, Ginting tetap melihatkan taktik kepiawaian menipu lawan. Namun beberapa kali tampak gagal. Rajawat mampu membaca gerak-gerik Ginting.
Tetap saja, Rajawat harus tersungkur beberapa kali lantaran mengejar arah pengembalian kock dari tipuan netting King of Deception. Sesekali Rajawat pun mencoba membalas dengan teknik sama. Hanya saja, teknik netting Rajawat tak sesempurna Ginting.
Akibatnya, poin Rajawat harus tertinggal jauh, lantaran pengembalian kock beberapa kali tersangkut di net.
Meski Rajawat harus mengakui keunggulan seniornya itu, tetapi ia cukup membuat Ginting terlihat ngos-ngosan. Beberapa kali Ginting harus menghela nafas disela-sela pergantian servis usai meladeni anak muda tersebut.
Bahkan beberapa kali Ginting gagal menahan smes keras Rajawat, sang maestro King of Deception pun terus berusaha merubah pola permainan untuk mengembalikan momentumnya.
Ginting memulai gim pertama dengan apik, dan mampu unggul 11-5 saat interval. Tapi kemudian Ginting mulai mengendur dan kehilangan ritme permainan. Sehingga memberikan kesempatan Rajawat untuk menyusul poin unggul Ginting.
Priyanshu Rajawat saat menghadapi serangan Ginting di Indonesia Open 2023, Kamis (15/06). (Foto:badmintonphoto)
Rajawat kemudian mampu mencetak lima poin beruntun, dan membawanya mengejar 15-14. Ginting sempat mencoba menahan, dan menyentuh game poin terlebih dulu di 20-18.
Hanya saja, ia gagal menambah poin dan justru Rajawat merebut empat poin. Ginting pun kehilangan momen kemenangan gim pertama dengan skor 20-22.
Lanjut gim kedua Ginting tertinggal 2-6. Tetapi ia tak tinggal diam, dan akhirnya mampu merebut lima poin beruntun untuk menempel ketat Rajawat. Hingga interval Rajawat tertinggal 10-11, Ginting lantas mendapatkan momentumnya.
Ginting langsung tancap usai interval, lantaran tak ingin kehilangan kesempatan meraih kemangan di gim kedua. Ia pun kembali menekan Rajawat dengan meraih empat angka dan membuka jarak 14-11.
Rajawat pun membalas, namun hanya sempat menipiskan jarak di 15-17. Rajawat mulai kehilangan ritme permainan, lalu Ginting pun berhasil merebut kemenagan pada gim kedua dengan menutup skor 21-15.
Laga penentuan di gim ketiga, Ginting memulai dengan apik dan mampu menguasai permainan dengan membuka jarak 8-1. Ia memimpin 11-6 di interval. Namun Rajawat mulai memberikan perlawanan.
Rajawat mencoba menekan dengan serangan agresifnya, dan akhirnya mampu menipiskan selisih jadi 15-17. Raut wajah Ginting terlihat tegang, namun ia menjaga ketenangannya.
Ginting pun akhirnya merebut empat poin beruntun, lewat beberapa smes akurat nan kerasnya untuk mengunci kemenangan 21-15.
Kemenangan ini mengantarkan Ginting ke perempatfinal Indonesia Open 2023. Ia akan menghadapi rekan senegaranya, Jonatan Christie.
