BATAM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan investasi di Batam harus digenjot agar lebih besar. Pasalnya, investasi tahun ini yang naik sebesar 35,7 persen pada triwulan pertama dinilai masih kurang.
“Kita lihat investasi di Batam naik di triwulan pertama 35,7 persen atau 232 juta dolar. Kita ucapkan selamat, tapi masih kurang besar,” kata Airlangga saat peletakan batu pertama pembangunan terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (24/6).
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen, Menko Airlangga: Ungguli AS dan China
Menurutnya, Batam masih agak tertinggal jika dibandingkan dengan dengan Jawa atau Kendal yang juga memiliki kawasan industri.
“Jadi kalau dibandingkan dengan kawasan industri di Jawa atau Kendal, ini masih agak tertinggal. Padahal ini [Batam] berada di dalam gate way Singapura, jadi ini perlu harus dipacu,” kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar itu menilai, Batam adalah salah satu kota di Indonesia yang super spesial.
“Free Trande Zone (FTZ) kan spesial, tidak semua di Indonesia bisa dapat free trade zone. Ditambah lagi dua spesmcial economic zone dalam trade zone,” katanya.
Sehingga ia menyaran untuk seluruh jajaran pemerintahan khusus BP Batam untuk bekerja lebih keras lagi dalam mengelola Kota Batam.
“Tinggal Kepala dan seluruh orang di BP Batam bekerja lebih keras lagi. Kalau kita lihat Morowali dia tidak spesial trade zone, dia hanya kawasan industri. Tapi dari mikel dan turunannya sekarang kita bisa ekspor lebih dari 20 bilion dan itu salah satu ekspor terbesar kedua setelah kelapa sawit,” tutupnya.