Israel Pusing Hentikan Operasi Hamas, Sampai Ingin Banjiri Terowongan Pakai Air Laut

Pasukan milisi Hamas saat berada di terowongan bawah tanah di Gaza. (Foto:Dok/ashraf amra/polaris/eyevine)

GAZA – Agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina semakin menggila. Sementara Hamas, hingga saat ini terus memberikan perlawanan meski kehancuran terus terjadi.

Israel tampaknya dibuat pusing, untuk menghentikan operasi pasukan Hamas meski tujuan untuk memenangkan perang ‘Mustahil’.

Israel dikabarkan, bakal membanjiri terowongan bawah tanah yang di pakai Hamas di Gaza dengan air laut.

Bahkan pasukan Zionis Israel diklaim, saat ini tengah mengatur pompa air dari laut untuk diarahkan ke terowongan-terowongan Hamas.

Dalam laporan Wall Street Journal dikutip Reuters, Senin (4/12), pembangunan sistem pompa air sudah dikerjakan sejak pertengahan November lalu.

Setidaknya ada lima pompa dengan saluran sepanjang 1,6 kilometer yang dibangun di sisi utara kamp pengungsi Al-Shati.

“Pompa itu mampu mengalirkan ribuan meter kubik air per jam dan bisa membanjiri terowongan dalam hitungan pekan,” tulis laporan Wall Street Journal seperti dilaporkan Reuters.

Baca juga: Agresi Israel di Gaza Sudah Tewaskan 15.523 Orang Sejak 7 Oktober Lalu

Namun belum ada kejelasan, apakah pompa tersebut akan aktif sebelum para sandera dilepaskan. Pasalnya, pihak Hamas menyebut sandera disebut berada di terowongan-terowongan tersebut.

Sementara Amerika Serikat (AS) mendukung langkah Israel. AS menyatakan, bahwa langkah yang bakal dilakukan Israel untuk menenggelamkan terowongan dengan air merupakan hal yang masuk akal.

AS sedang berupaya mencari cara untuk mewujudkan hal tersebut. Mengenai kabar itu, pihak Israel Defense Force (IDF) membantah, memiliki rencana membanjiri terowongan dengan air.

IDF mengklaim, bakal menghentikan operasi Hamas dengan berbagai cara.

“IDF beroperasi untuk membongkar taktik Hamas melalui berbagai cara menggunakan alat-alat militer berteknologi,” demikian tulis IDF.

Hinggs saat ini belum ada keputusan yang diambil oleh pihak Israel. Kendati demikian gempuran Israel ke Gaza terus berlanjut sejak gencatan senjata berakhir, Jumat (1/12) lalu.