Israel Tarik Mundur 5 Brigade Tempur dari Gaza, Kalah Perang Lawan Hamas?

Kendaraan lapis baja Israel di Gaza, Palestina. (Foto:Doc/Anadolu Agency)

GAZA – Israel dilaporkan telah menarik mundur 5 brigade tempur dan cadangan dari medan perang di Gaza, Palestina meski meningkatnya pertempuran melawan Hamas dan kelompok pejuang lainnya.

Penarikan 5 brigade tempur tersebut, apakah sinyal bahwa tentara Zionis sudah kalah perang melawan Hamas?

Kepala Staf pasukan Israel Defence Force (IDF), Herzi Halevi memutuskan, bahwa empat brigade IOF akan ditarik dari Gaza, mengakhiri pertempuran mereka di Gaza.

Adapun satuan yang ditarik dari Gaza, menurut laporan surat kabar Times of Israel antara lain adalah dua brigade cadangan, yaitu Brigade Lapis Baja Cadangan ke-14 dan Brigade Pasukan Terjun Payung Cadangan ke-551, serta tiga brigade tempur reguler.

Brigade reguler termasuk Brigade Lapis Baja ke-460, yang bertanggung jawab atas pangkalan pelatihan Korps Lapis Baja.

Kemudian Brigade 261, mengawasi sekolah perwira Bahad 1 pada masa perang dan Brigade 828 yalebih banyak pasukan akan ditarik dari Komando Utara pada pekan mendatang.

Hanya saja, Halevi dia tidak menyebutkan, alasan berkaitan kekalahan tentara Israel melawan Hamas.

Perang berlanjut di Tahun 2024

Israel telah mengumumkan, terus melancarkan perang di Gaza sepanjang tahun 2024.

Menurut juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari. Adanya perubahan strategis pada apa yang disebutnya sebagai manajemen pasukan IDF yang cerdas.

Hagari juga mengungkapkan, lima brigade cadangan dikeluarkan dari pertempuran, dengan tujuan menghidupkan kembali perekonomian Israel.

“Tujuan perang memerlukan perjuangan yang panjang, dan kami bersiap untuk hal tersebut,” ujar Hagari.

Dia juga menjelaskan, memulangkan pasukan cadangan akan menghasilkan banyak bantuan bagi perekonomian, dan akan memungkinkan mereka memperoleh kekuatan untuk operasi di tahun 2024, dan pertempuran akan terus berlanjut dan kita akan membutuhkan mereka.

”Pernyataan juru bicara IDF tersebut mengikuti komentar serupa dari Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang memperingatkan saat konferensi persen 30 Sabtu 30 Deember 2023 bahwa pertempuran akan berlangsung selama ‘berbulan-bulan’ lagi masih akan terjadi.

Pemerintah kolonial rasis Israel dengan tegas menolak permohonan internasional, untuk melakukan gencatan senjata di tengah meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza.