Istana Kopi Sekanak, Nikmati Kopi Para Raja Negeri Melayu di Tanjungpinang

Istana Kopi Sekanak, Nikmati Kopi Para Raja Negeri Melayu di Tanjungpinang
Kopi Sekanak Sebelah Rempah (Foto: Albet)

Tanjungpinang – Kopi Sekanak, kopinya para Raja Melayu pada zaman dahulu hingga sekarang masih dilestarikan di  Istana Kopi Sekanak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Kopi ini sangat terkenal di Kota Gurindam ibu kota provinsi kepualaun ini.

Kopi Sekanak merupakan salah satu kopi khas Kepri yang kaya akan rempah-rempah dan berkhasiat untuk tubuh.

Bagi Anda sedang berwisata atau berada Pulau Bintan, khusunya di Tanjungpinang ingin menikmati kopi para raja Tanah Melayu tidak ada salahnya mampir ke Istana Kopi Sekanak yang berada di Kelurahan Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepri.

Istana Kopi Sekanak sudah berdiri sejak tahun 2015 lalu, sebelum memperoleh cita rasa kopi pada zaman kerajaan, Pemilik Kopi Sekanak Datuk Teja Alhabd telah meriset bahan-bahan yang cocok sejak tahun 2012 silam.

“Pahitnya Kopi Sekanak tak sepahit kehidupan hingga selalu mengundang rindu,” kata Datuk Teja sapaan akrabnya saat ditemui Ulasan.co, Rabu (20/10).

Secangkir kopi yang sarat akan rempah-rempah dapat dinikmati sejak pukul 00.07 sampai pukul 00.00 WIB di Istana Kopi Sekanak.

Perpaduan antara biji kopi dan rempah-rempah alami melebur dalam racikan kopi istimewa. Rasanya yang khas, tentu kerap mengundang rindu untuk selalu kembali ke tanah Melayu.

Dahulu, Kopi Sekanak dapat dinikmati oleh para sultan kerajaan. Namun sekarang, kopi yang sarat akan makna dan rempah-rempah itu dapat dinikmati oleh siapa saja.

Cara Meracik Kopi Sekanak

Datuk Teja Alhabd mengatakan, Kopi Sekanak kaya akan rempah-rempah karena wilayah Kepri termasuk dalam jalur rempah. Sebelum disajikan kepada para pengunjung, Kopi Sekanak menggunakan kopi berjenis robusta, dipadukan dengan sejumlah rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan sejumlah rempah lainnya. “Lalu direbus hingga mendidih,” kata Datuk Teja.

Saat tampak sedikit mendidih, rebusan kopi dan rempah itu diaduk.  “Aduk dari kanan ke kiri,” ucap Teja saat meracik kopi Sekanak.

Istana Kopi Sekanak, Nikmati Kopi Raja Melayu di Tanjungpinang
Peracikan Kopi Sekanak di Istana Kopi Sekanak (Foto: Albet)

Usai diaduk, kopi didiamkan sejenak untuk menghilangkan zat asam pada kopi. Zat asam yang tadinya bercampur dengan kopi dan rempah, akan menguap dalam waktu beberapa detik.

Setelah itu, kopi dituang ke wadah penyaringan untuk dilanjutkan ke cangkir, dan cawan kecil yang sudah disiapkan.

Untuk kopi yang di dalam cangkir, Datuk Teja memadukan racikan kopi sekanak yang sudah direbus sebelumnya dengan madu dan susu kambing.

“Madu yang digunakan ialah madu murni. Lalu ada juga susu kambing,” ujarnya.

Baca Juga: Eceng Gondok Batam Tembus Pasar Internasional

Kemudian, pada cangkir tersebut juga diberikan sepotong kayu manis untuk pengaduk serta serta kue di pinggir cangkir. Sementara untuk di cawan kecil, hanya berisikan racikan kopi Sekanak murni.

Keunikan Kopi Sekanak tentu tidak hanya terletak pada peracikannya. Kopi yang dipercaya merupakan kopinya para sultan memiliki tiga jenis penyajiannya yakni Kopi Sekanak tujuh rempah, sembilan rempah dan sebelas rempah.

Kopi Sekanak tujuh rempah merupakan racikan kopi berada pada cangkir dan telah berisikan susu kambing serta madu. Kopi Sekanak sembilan rempah, sajian kopi ditambah dengan kopi hitam Sekanak dan air Seri Delima.

Sedangkan Kopi Sekanak sebelas rempah merupakan kopi dengan racikan terlengkap yakni dengan tambahan sari lima akar tunggang.

Istana Kopi Sekanak, Nikmati Kopi Raja Melayu di Tanjungpinang
Pengunjung Istana Kopi Sekanak saat menikmati Kopi Sekanak (Foto: Albet)

Teknik Menikmati Kopi Sekanak

Kopi Sekanak, tentu bukan seperti kopi biasa yang pada umumnya dapat ditemui di kedai kopi atau bahkan coffe shop. Untuk menikmatinya, tentu tidak sembarangan. Terdapat teknik khusus yang wajib diketahui para penikmat kopi agar sensasi dan nikmatnya kopi sekanak dapat terasa utuh di dalam mulut.

Datuk Teja seorang sastrawan Kepri itu menjelaskan, hal pertama dalam menyeruput secangkir Kopi Sekanak dengan merasakan dua sendok kopi hitam.

“Ketika sendok pertama dia pahit, dan sendok kedua lebih pahit lagi, maka artinya kita kelelahan,” ujarnya.

Baca Juga: Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan

Namun, apabila sendok pertama lebih pahit dibandingkan yang kedua, maka itu menandakan diri penikmat kopi itu dalam kondisi baik-baik saja.

Lanjutnya, para penikmat kopi dapat mengaduk secangkir kopi dengan perpaduan madu dan susu kambing menggunakan sepotong kayu manis. Lalu, hisap bagian ujung kayu manis yang basah akan kopi.

“Ingat rasanya dan lalukan sekali lagi. Rasanya semakin lembut atau manis,” ujar Datuk Teja.

Apabila semakin manis, maka itu menandakan diri para penikmat kopi dalam kondisi baik-baik saja. Setelah itu, para penikmat kopi dapat menyeruput atau menyedot kopi sekanak dengan menggunakan kayu manis tersebut.

Setelah diseruput, biarkan kayu manis itu tetap di dalam cangkir agar rasanya semakin berpadu dengan kopi.

Kemudian, penikmat kopi dan merasakan sesendok Kopi Sekanak yang berada di dalam cangkir, dan cawan kecil secara bergantian. Perpaduan itu semakin menonjolkan rasa khas Kopi Sekanak. Lalu, dapat meminum seteguk air Seri Delima untuk menetralkan rasa sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *