Jonathan Awali Turnamen Bulu Tangkis All England 2022 dengan Kemenangan

Jonathan
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah tunggal putra China Shi Yuqi dalam babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021). Jonatan Christie gagal melaju perempat final setelah kalah 11-21 dan 9-21. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc)

JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie awali pertandingan pertamanya di All England dengan kemenagan setelah sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 pasca turnamen Jerman Open.

Jonathan merasa sangat bersyukur, bisa melalui babak pertama All England dengan kondisi sehat.

Bahkan Jonatan mengaku sempat pesimistis, bisa ikut membela Merah Putih di Birmingham.

Namun dua hasil uji PCR yang dilakukan Sabtu (12/3) dan Minggu (13/3) menunjukkan hasil memuaskan.

Sehingga, ia pun diizinkan untuk terbang menyusul rombongan timnas dari Jerman ke Inggris.

“Puji Tuhan, saya bersyukur bisa main di All England hari ini. Benar-benar dibilang keajaiban karena dalam dua hari saya hasilnya bisa negatif dalam dua kali tes,” kata Jonatan lewat keterangan PP PBSI di Jakarta, Kamis (17/3).

Saat bertanding di babak 32 besar All England 2022, Rabu (16/3), unggulan ketujuh menghentikan perlawanan pebulutangkis Prancis, Brice Leverdez dalam laga rubber game 21-9, 16-21, 21-17.

“Hari ini saya bisa kendalikan pertandingan dari awal. Di gim pertama saya bisa menikmati pertandingan” kata Jojo.

Baca juga: Pebulutangkis Indonesia Mulai Berlatih Jelang Turnamen All England 2022

Kekalahan Jonatan terjadi di gim kedua, yang menurutnya terjadi karena tempo permainannya melambat.

Sehingga membuat lawan lebih nyaman dan berbalik mengambil inisiatif serangan.

Beruntung pada gim penentuan, Jonatan kembali mengambil kendali permainan.

Setelah terkena COVID-19, Jonatan mengaku kondisinya saat ini belum pulih 100 persen, tetapi ia akan berusaha untuk terus tampil maksimal.

“Saat ini pemulihan memang belum seratus persen tapi saya berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan kondisi fisik dan stamina,” tutur Jojo.

Sementara itu, pelatih tunggal putra Irwansyah menilai kekalahan Jonatan di gim kedua terjadi karena anak didiknya bermain ragu-ragu.

Akibat bola yang lambat, Jonatan jadi lebih banyak mengeluarkan lob tinggi sehingga mudah diserang balik oleh Brice.

“Main pertama sudah enak, tetapi gim kedua sedikit ragu-ragu dan lupa menggunakan (permainan) netnya. Jadi Jonatan lebih banyak diserang oleh lawannya. Tapi setelah lebih rileks di gim ketiga, Jonatan sudah lebih banyak menyerang dan menguntungkan,” tutur Irwansyah.

Nasib buruk dialami oleh Shesar Hiren Rhustavito, yang terhenti di babak pertama setelah menghadapi Chou Tien Chen dari Taiwan.