Tanjungpinang, Ulasan. Co – Melalui Muhammad Dali selaku Kepala Dinas, Dinas Pendidikan Kepulauan Riau memberikan respon atas tuntutan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Tanjungpinang-Bintan pada Rabu (17/6).
Sebelumnya, para mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan beberapa poin tuntutan. Dedi selaku Koordinator Lapangan pada aksi tersebut menyampaikan poin-poin yang menjadi tuntutan para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) itu.
“Aksi kali ini mengenai pendidikan di Kepri. Oleh sebab itu kami dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, menyatakan sikap mendesak Pemerintah Daerah Provinsi kepri agar meresolusi kebijakan sistem pendidikan di masa pandemi Covid-19 dan menyampaikan tuntukan kami,”ujarnya.
Adapun tuntutan yang dimaksud ialah sebagai berikut:
1. Menuntut Kemendikbud agar mengevaluasi kembali kebijakan tatap muka di zona hijau.
2. Menuntut Disdik Kepri agar melakukan pemerataan fasilitas pendidikan pada daerah pesisir di Provinsi Kepri.
3. Menuntut Kemkominfo untuk segera memberikan fasilitas terhadap daerah-daerah yang masih belum memiliki jaringan.
4. Menuntut agar Diskominfo pemerataan sistem pendukung pendidikan (jaringan internet) di 7 Kab/Kota, upaya untuk efektifitas pembelajaran di wilayah pesisir Kepulauan Riau.
Selain itu, Dedi juga menyampaikan bahwa pada aksi damai yang hanya diikuti oleh 10 orang itu berjalan lancar dan aman. Menurutnya, meskipun hanya berjumlah 10 orang, tetap tidak mengendorkan semangat ia dan rekan-rekannya. Ia pun mengutip perkataan presiden pertama Indonesia sebagai suntikan semangat ia dan rekan-rekannya.
“Seperti kata Bung Karno. Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut Gunung Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda akan ku guncang dunia,” seru Dedi.
Dedi menambahkan, aksi yang berlangsung sejak pukul 10.00 itupun mendapat respon dari Muhammad Dali (Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Riau).
“Alhamdulillah aksi kami mendapat respon positif dari Pak Dali (Kepala Dinas Pendidikan Kepri), pak Zulhendri (Kadis Kominfo Kepri), Kesbangpol, dan ikuti pihak keamanan yakni Polres Tanjungpinang dan Satpol PP,” ucap Dedi.
Menurutnya, Muhammad Dali telah memberikan respon atas dua tuntutan yang dilayangkan pada aksi tersebut.
“Poin pertama dan kedua langsung direspon. Untuk poin pertama, Disdik Kepri mengatakan bahwa tetap tidak melaksanakan sekolah tatap muka meskipun sudah dinyatakan sebagai zona hijau. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Sedangkan untuk poin kedua, disampaikan bahwa akan ada pendataan terkait wilayah yang belum terfasilitasi jaringan dan lain-lain untuk menunjang selama belajar daring atau online,” tambah Dedi.
Untuk poin lainnya, Dedi mengatakan bahwa kedua poin tersebut masih menunggu respon dari pemerintah pusat. Hal tersebut dikarenakan tuntutan tersebut memang ditujukan pada pemerintah pusat.
Selain itu, Dedi juga menegaskan bahwa ia bersama rekan-rekannya di GMNI Tanjungpinang-Bintan akan terus mengawal tindak lanjut dari respon yang diberikan.
“Selanjutnya GMNI akan terus mengawal progres yang dijanjikan,” tegas Dedi lagi.
Pewarta: Chairuddin
Editor: Redaksi