Karut-Marut Setahun Kepemimpinan Wali Kota Rahma

Karut-Marut Setahun Kepemimpinan Wali Kota Rahma
Wali Kota Rahma ngacir saat ditemui di kantornya (Foto: Muhammad Chairuddin)

Rudi Chua menambahkan, permasalahan Rahma juga terlihat saat menangani biaya pemakaman pasien COVID-19. Menurutnya, saat itu masyarakat mengeluh lantaran harus membayar biaya pemakaman yang dinilai memberatkan.

Selain itu, Rudi juga menyoroti data penerima Bansos milik Pemko Tanjungpinang yang tidak di-update. Hal itu menyebabkan sejumlah masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan, padahal seharusnya ia mendapatkan bantuan.

“Data penerima itu harus di-update. Kelemahan kita adalah database,” tuturnya.

Baginya hal yang paling mencolok ialah saat ini Pemko Tanjungpinang tidak memiliki sistem terpadu menangani pasien COVID-19. Hal itu menyebabkan sejumlah masyarakat kesulitan dalam mencari bantuan kesehatan seperti ambulans.

“Tak ada sistem terpadu. Artinya saya hanya tinggal menghubungi satu nomor. Nomor itu yang akan menunjukkan saya rumah sakit yang kosong atau membantu mencari ambulans,” ujarnya lagi.

“Harapannya ini semua bisa jadi introspeksi. Agar kedepannya lebih siap lagi,” tambahnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kepri lainnya, Lis Darmansyah mengaku enggan mengomentari kinerja Wali Kota Tanjungpinang. Ia khawatir komentarnya akan dikaitkan dengan hal-hal politik.

Akan tetapi, anggota Komisi III DPRD Kepri itu menyarankan agar Wali Kota Rahma dapat melahirkan kebijakan yang pro rakyat. Khususnya pada masa pandemi COVID-19 saat ini yang turut berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat.

“Yang harus dipikirkan ialah menggerakkan sektor ekonomi Tanjungpinang,” kata Lis di Kantor DPRD Kepri, Selasa (14/09).

Menurutnya, bantuan serta stimulus kepada masyarakat harus menjadi prioritas.

“Dengan demikian, masyarakat terus bertahan pada masa pandemi COVID-19,” tegasnya.

Wali Kota Rahma Enggan Tanggapi

Wali Kota Tanjungpinang Rahma enggan menanggapi berbagai luapan kekecewaan masyarakat serta penilaian pengamat dan legislator Tanjungpinang terhadap kepemimpinannya selama setahun.

Saat jurnalis Ulasan menemuinya, Rahma terlihat diam dan malah berbicara dengan ajudan dan stafnya. Selain itu, saat ditanya mengenai perasaanya lantaran telah memimpin Tanjungpinang selama setahun, Rahma justru memberikan jawaban yang sulit dimengerti.

“Besok saya umumkan advetorialnya ya. Biar sistematis,” ujarnya di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (20/09).

Setelah itu, Rahma pergi meninggalkan kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang membantah isu buruk hubungan Wali Kota Rahma Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Kabag Prokopim) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Tanjungpinang, Boby Wira Satria membantah penilaian salah seorang pengamat soal buruknya komunikasi Wali Kota Rahma.

Boby mengatakan, hubungan antara wali kota dengan FKPD selama ini terbilang sangat baik.

Bahkan menurutnya, anggota FKPD kerap kali hadir dalam kegiatan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang.

“Setiap acara, pasti ada FKPD yang hadir. Baik itu rapat maupun agenda-agenda lainnya tanpa diwakilkan,” ujarnya, di Sei Ladi, Tanjungpinang, Kamis (16/09).

Baginya tidak ada kendala komunikasi atau hubungan selama Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, melaksanakan tugasnya. Komunikasi antara Rahma dan anggota FKPD pun terbilang lancar.

Selain itu, Boby menjelaskan, Pemko Tanjungpinang juga kerap kali mengatur jadwal rapat bersama FKPD yakni pimpinan TNI-Polri, hingga DPRD untuk membahas permasalahan yang terjadi.

“Sering ada rapat bersama untuk membantu pengambilan kebijakan,” ujarnya.

Selain itu, Boby menyampaikan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Tanjungpinang telah mengajukan program unggulannya.

“Dengan anggaran yang terbatas, kita aktif menjemput bola dari kementrian,” tuturnya.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat beberapa usaha Pemko Tanjungpinang yang membuahkan hasil untuk pembangunan. Salah satunya ialah revitalisasi pasar.

Lanjutnya, Pemko Tanjungpinang juga berhasil mendapatkan proyek strategis nasional yang dibangun di Tanjungpinang.

“Kita ada revitalisasi Pasar Baru I Tanjungpinang oleh pusat dan agenda strategis lainnya di Tanjungpinang,” tuturnya lagi.

Boby pun memastikan Pemko Tanjungpinang akan terus berusaha mendapatkan proyek strategis lainnnya untuk membangun Kota Tanjungpinang. (*)

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *