Kasus DBD di Bintan Turun, Masyarakat Diimbau Tetap Terapkan 3M Plus

Kepala Dinkes Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) jumlahnya menurun.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dari Januari sampai Agustus 2023 hanya ditemukan 20 kasus DBD. Dari total itu, tidak ditemukan pasien DBD yang meninggal dunia.

Berbeda dengan kasus DBD di Januari sampai Agustus tahun 2022 tercatat sebanyak 58 orang dan satu orang meninggal dunia di wilayah Teluk Sasah.

“Alhamdulillah, tahun ini (2023) tidak ada kasus DBD sampai meninggal dunia. Jangan sampai ada ledakan kasus DBD di tahun 2023 ini,” kata dr Gama AF Isnaeni, Kepala Dinkes Kabupaten Bintan, Ahad (01/10).

Jadi, kata dr Gama, upaya yang harus dilakukan masyarakat Bintan yaitu dengan menerapkan 3M plus (Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, Mendaur ulang, dan hindari bakterisasi).

“Kemudian, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita,” ucap dia.

Menurut dia, kasus penyakit DBD ditemukan dikarenakan lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih. Seperti bak mandi yang tidak pernah di kuras atau dibersihkan, maupun tempat penampungan air lainnya yang tidak ditutup hingga dibersihkan.

Kemudian,lanjut dia, membiarkan hingga mengumpulkan botol bekas di lingkungan tempat tinggal, dan masih banyak lagi potensi bisa terserang penyakit DBD.

“Genangan air berada di kaleng maupun wadah lainnya, juga dijadikan tempat berkembang biak nyamuk DBD,” sebut dia.