Keren! Belajar Pantun Kini Bisa Lewat Aplikasi Pantunesia

Keren! Belajar Pantun Kini Bisa Lewat Aplikasi Pantunesia
Salah seorang pemuda saat membuka aplikasi Pantunesia. (Foto: Muhammad Chairuddin)

TANJUNGPINANG – Lembaga Pelestari Nilai Adat dan Tradisi Kepulauan Riau (Pesilat Kepri) meluncurkan aplikasi untuk belajar berpantun khususnya pantun Melayu. Aplikasi yang diberi nama Pantunesia itu menyajikan teori hingga praktik membuat pantun dengan sarana gawai atau perangkat lainnya.

Ketua Harian Pesilat Kepri, Datuk Setia Perdana Rendra Setyadiharja mengatakan, pantun merupakan salah satu warisan yang harus dilestarikan. Pasalnya, hingga saat ini, referensi pantun masih sangat minim dan sulit ditemukan.

Ia khawatir, status pantun sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia akan dicabut apabila tak dilestarikan sejak dini.

“Aplikasi ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya ini (Pantun) agar jangan sampai punah,” kata Rendra, Sabtu (23/08).

Baca juga: BPNB Kepri Bersama Laskar Rempah Gelar Workshop Pantun Berakar Rempah

Ia menjelaskan, pantun juga ada di daerah lain dengan namanya masing-masing. Dengan aplikasi bersifat Luar Jaringan (Luring) atau offline itu, ia berharap pantun dapat dikenal di seluruh daerah Nusantara bukan hanya di tanah Melayu.

Di aplikasi tersebut tersedia berbagai fitur untuk membantu masyarakat dalam memahami pantun.

Masyarakat dapat mengunduh aplikasi tersebut dengan memindai kode batang dari kartu Pantunesia atau melalui tautan https://drive.google.com/file/d/1eaOTqnKkkwughNC790uIaZasHzm1b1x6/view?usp=drivesdk.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Pantun sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri, Toto Sucipto sangat mengapresiasi aplikasi tersebut. Menurutnya, hal itu sesuai dengan motto BPNB Kepri yakni “Kenali Budaya Mu, Cintai Negeri Mu”.

“2017 pantun diusulkan jadi warisan budaya dunia. 2020 pantun ditetapkan jadi warisan budaya dunia,” ucapnya.

Lanjutnya, saat ini ada 12 warisan budaya tak benda Indonesia yang jadi warisan budaya dunia. Kedua belas warisan itu ialah Wayang, Batik, Pelatihan Batik, Keris Angklung, Tari Saman, Noken, Tari Bali, Kapal Pinisi, Pencak Silat, dan Gamelan.

Ia menambahkan, jumlah warisan budaya di saat ini ialah 1156 se-Indonesia. Sementara dari Kepri, terdapat 74 warisan dari 324 warisan yang sudah ditetapkan.

“Saya juga berminat mengangkat kembali gamelan Melayu,” tambah Toto.

Toto Sucipto berharap, aplikasi Pantunesia yang memiliki tujuan mulia itu terus menghidupkan pantun di tengah masyarakat.