Tanjungpinang, ulasan.co – Sejumlah pihak mempertanyakan ketahanan pondasi Jembatan 2 Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang baru diketahui rusak sejak awal Agustus 2019.
“Sekarang ‘kan sudah dibuka jembatan itu untuk motor. Apa tidak bahaya?” kata salah seorang warga KM 8 Tanjungpinang, Ujang, di Jembatan 2, Jumat.
Hal senada juga dikatakan Sari, mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang (UMRAH). Jika membahayakan keselamatan masyarakat, sebaiknya ditutup sampai benar-benar kokoh.
“Kalau kita lihat foto-foto tiang jembatan yang beredar di medsos itu, seperti mau rubuh, karena sudah keropos,” ujarnya.
Indra, warga KM 10, enggan ke Kampus UMRAH di Pulau Dompak melalui jembatan itu, karena ragu. Ia mengendarai sepeda motornya menuju kampus melalui Jembatan 1.
“Biar jauh yang penting selamat,” ucapnya.
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Provinsi Kepulauan Riau sendiri sampai sekarang belum mengetahui berapa lama ketahanan pondasi Jembatan 2 Pulau Dompak.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Kepri, Hendrija, mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari perusahaan konsultan yang merancang pembangunan Jembatan 2 Dompak tersebut.
“Pusat Jembatan dan Jalan Kementerian PUPR hanya meneliti kerusakan pondasi jembatan, dan menyebabnya, tidak sampai pada ketahanan jembatan,” ujarnya.
Hendrija mengemukakan tiang pondasi Jembatan 2 Pulau Dompak sebanyak 234 unit. Seluruh tiang pondasi mengalami kerusakan, namun tingkat kerusakannya berbeda-beda.
Empat tiang jembatan dalam kondisi putus, sementara 51 tiang korosi, dan sisanya keropos.
“Kalau dibiarkan tentu berbahaya,” ucapnya.
Jembatan itu, kata dia dibuka sementara untuk kendaraan roda dua, namun tidak boleh konvoi. Kebijakan itu diberlakukan untuk membantu warga setempat, yang mengeluh sejak jembatan itu ditutup.
Namun warga diminta tetap waspada.
“Jembatan dijaga ketat, meski motor sudah diperbolehkan melewati jembatan tersebut,” katanya.