IndexU-TV

Kisah Investor Kawakan India Rakesh Jhunjhunwala, Sulap Rp975 Ribu Jadi Rp94,33 T

Rakesh Jhunjhunwala. (Foto:Dok/Businesstoday)

JAKARTA – Salah satu investor kawakan India Rakesh Jhunjhunwala, tercatat memiliki kekayaan yang bersih senilai $5,8 Miliar, atau setara dengan lebih dari Rp94,33 triliun.

Namun bagaimana mungkin Rakesh bisa menjadi salah satu investor saham paling sukses dalam sejarah di India, sedangkan modal awalnya saja Rp975 ribu.

Mengutip dari Traders Brain India, Jumat 26 Juli 2024, ternyata Rakesh Jhunjhunwala yang juga dikenal sebagai ‘banteng besar’ atau ‘Warren Buffett dari India’.

Rakesh lahir pada 5 Juli 1960 di Mumbai, India. Ayahnya adalah seorang petugas pajak penghasilan.

Awalnya Rakesh sering menguping ayahnya berdiskusi tentang pasar saham dengan teman-temannya.

Lantaran dirinya selalu penasaran tentang apa itu saham, suatu hari ia bertanya kepada ayahnya mengapa harga saham berfluktuasi setiap hari.

Lalu Ayahnya menyarankan, agar ia membaca koran karena beritalah yang membuat harga saham berfluktuasi.

Rakesh pun akhirnya menyatakan keinginannya untuk berkarir di pasar saham. Namun, ayahnya menyarankan agar ia terlebih dahulu mendapatkan gelar sarjana dari sebuah perguruan tinggi.

Rakesh akhirnya lulus dari Sydenham College pada tahun 1985 sebagai akuntan. Setelah lulus, ia kembali membicarakan tujuannya, untuk berkarir sebagai investor pasar saham dengan ayahnya.

Menanggapi hal tersebut, ayahnya mengatakan bahwa ia diperbolehkan untuk mengejar karir apa pun. Namun, sang ayah juga menambahkan bahwa ia tidak akan memberikan uang kepadanya, dan bahkan Rakesh tidak boleh meminta modal awal dari teman-teman ayahnya.

Rakesh memasuki pasar saham dengan modal awal hanya Rp975 ribu pada tahun 1985. Pada saat itu, indeks Sensex berada di 150 poin (saat ini Sensex berada di sekitar 58.500 poin).

Tidak lama kemudian Rakesh Jhunjhunwala berhasil mendapatkan Rp487.500.000 dari salah satu klien saudaranya, dengan janji memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito tetap.

Keuntungan besar pertama Rakesh Jhunjhunwala adalah Rp97.500.000 pada tahun 1986. Ia membeli 5.000 saham Tata Tea seharga Rp 8.385, dan dalam waktu 3 bulan saham tersebut diperdagangkan pada harga Rp27.885.

Ia meraih keuntungan lebih dari 3 kali lipat dengan menjual saham Tata Tea tersebut.

Sementara Jhunjhunwala selalu berhati-hati dalam mendukung startup-era baru, dalam beberapa tahun terakhir.

Ia mulai mendapatkan keuntungan besar dari serangkaian investasi ekuitas swasta saat perusahaan-perusahaan tersebut mulai terdaftar.

Misalnya, sahamnya sebesar 14 persen di pengecer alas kaki Metro Brands, yang go public pada Desember lalu membuat pemiliknya Rafique Malik menjadi miliarder, kini bernilai lebih dari $400 juta.

Dia juga merupakan pendukung awal perusahaan game Nazara Technologies, dan perusahaan asuransi umum Star Health and Allied Insurance Company, keduanya terdaftar tahun lalu.

Dalam langkah yang dianggap berisiko oleh banyak orang, taruhan terbaru Jhunjhunwala adalah pada sektor yang dilanda Covid-19 yakni penerbangan.

Tahun lalu, dia menginvestasikan $35 juta untuk 40 persen saham di maskapai penerbangan berbiaya rendah Akasa, yang melakukan penerbangan perdananya awal bulan ini, dilepas oleh menteri penerbangan negara tersebut dan dengan investornya yang terkenal di dalamnya.

Dengan selera terhadap single malt dan cerutu, Jhunjhunwala suka menjalani kehidupan seperti raja. Dia dilaporkan memiliki rumah mewah 13 lantai di Mumbai selatan sebagai rumah barunya.

Sebagai penggemar film Bollywood, Rakesh Jhunjhunwala membiayai beberapa film seperti English Vinglish dan Ki & Ka.

Pada saat yang sama, Rakesh Jhunjhunwala termasuk di antara filantropis terkenal di negara itu dengan yayasan yang dinamai sesuai namanya, dan mengatakan beberapa tahun lalu dia ingin menyumbangkan 25 persen kekayaannya dalam masa hidupnya.

Dia adalah salah satu pendiri dan wali dari Universitas Ashoka, sebuah sekolah seni liberal, dan donor tetap untuk Yayasan Internasional Agastya, yang menyediakan pendidikan sains bagi kaum miskin.

Universitas Ashoka dalam sebuah pernyataan menyebut Rakesh Jhunjhunwala, sebagai salah satu donor terbesarnya, dan mengatakan dia dijadwalkan untuk mengunjungi universitas tersebut akhir tahun ini, untuk meluncurkan Sekolah Ekonomi dan Keuangan Rakesh Jhunjhunwala.

Jhunjhunwala dikabarkan meninggal pada Agustus 2022 di sebuah rumah sakit di kota Mumbai. Rumah sakit mengatakan bahwa penyebab kematian adalah ‘serangan jantung mendadak’.

Exit mobile version