KOREA – Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) menuduh insinyur Indonesia mencuri data teknologi pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 KF-21 Boramae.
Dinas Intelijen Nasional dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korsel kini sedang menyelidiki insinyur Indonesia yang dicurigai atas dugaan pencurian data teknologi tersebut, seperti dilaporkan Yonhap News Agency, Jumat 02 Februari 2024.
Diketahui jet tempur KF-21 Boramae saat ini sudah memasuki tahap produksi massal di fasilitas perakitan industri kedirgantaraan Korea Aerospace Industries (KAI).
Program pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae diinisiasi oleh Pemerintah Korsel merupakan proyek patungan bersama Indonesia, dengan skema pembiayaan sebesar 20 persen yang harus ditanggung oleh Jakarta.
Para insinyur dari Indonesia yang dikirim ke perusahaan pertahanan kedirgantaraan Korsel KAI, dicurigai menyimpan data proyek pengembangan dengan jet tempur generasi 4.5 KF-21 Boramae melalui perangkat USB.
Laporan dugaan pencurian data teknologi itu pertama kali diungkap oleh bagian Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korsel dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korea Selatan.
Tim penyelidikan dari Dinas Intelijen Nasional dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korsel kini masih mencari data yang dicurigai itu telah dicuri.
Bahkan Pemerintah Korsel melarang orang Indonesia untuk meninggalkan Korsel, selama penyelidikan kasus tersebut berjalan.
“Penyelidikan yang saat ini sedang dilakukan untuk mencari tahu, apakah data yang disimpan mengandung teknologi strategis,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Yonhap.