Krisis Air Bersih di Batam, Warga Rela Ambil Air di Parit

Krisis Air Bersih di Batam
Sejumlah warga Batam saat mengambil air di parit Simpang Jam. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Warga Batam Center hingga Baloi Kolam, Kota Batam, Kepulauan Riau, rela mengambil air di parit Simpang Jam atau Laluan Madani karena air di perumahannya tak kunjung mengalir.

“Air mati di rumah sudah empat hari, saya tinggal di kawasan Batam Center,” kata Argen, warga Batam Center saat ambil air di parit Simpang Jam, Senin (19/06).

Ia menjelaskan, air diangkut dengan sepeda motor. Menurutnya, parit Simpang Jam kerap dijadikan alternatif warga saat air SPAM Batam tak mengalir.

“Ambil di sini memang sudah lama. Alternatif kami kalau air mati,” tuturnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Anjelo, warga Baloi Kolam. Meski tak mengetahui pasti asal usul air tersebut, ia terpaksa mengantre di tempat itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia menjelaskan, air di rumahnya telah mati sejak tiga hari lalu. “Ini untuk kebutuhan sehari-hari di rumah. Nyuci, masak, mandi,” tuturnya.

Dalam sekali jalan, ia membawa empat jeriken besar untuk menampung air yang tampak bersih itu. Air tersebut untuk kebutuhan selama dua hari.

Akan tetapi, air tersebut akan habis dalam sehari jika digunakan untuk mencuci pakaian.

“Untuk satu hingga dua hari bisa. Tapi kalau nyuci, paling untuk satu hari saja,” ucapnya.

Baca juga: Kepala BP Batam Tegaskan Tanggung Jawab Masalah Air Tidak Mengalir

Para warga berharap, air di perumahan mereka dapat segera mengalir seperti semula sehingga tidak perlu mengambil air di parit tersebut. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News