Lori Pengangkut Elpiji 3 Kg Terjun ke Dam Muka Kuning Batam

Lori pengangkut gas elpiji
Lori pengangkut gas elpiji saat masuk Dam Muka Kuning, Batam, Kepri. (fFoto: ist)

BATAM – Lori pengangkut gas elpiji 3 Kg milik Pertamina hilang kendali setelah terlibat kecelakaan dengan mobil Toyota Rush di Jalan Letjen Suprapto, Dam Muka Kuning, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (08/10) pagi.

Lori berplat BP 9168 DE terbalik dan nyaris masuk ke air dam Muka Kuning. Tak hanya itu, gas elpiji diangkutnya pun berserakan hingga ke dalam dam.

Sopir Lori Pertamina, Tukin (31) terlihat berupaya mengumpulkan kembali barang muatannya itu. Bahkan beberapa kali Tukin terlihat harus berenang hanya untuk menyelamatkan muatan truk yang dikendarainya.

Tukin mengatakan, kejadian itu bermula saat melaju dari arah Tembesi menuju Panbil tiba-tiba dikejutkan dengan adanya Toyota Rush bernomor plat BP 1368 ZR tiba-tiba mengubah lajurnya.

“Pas di turunan Bukit Daeng, tiba-tiba mobil Rush itu oleng dan mengubah lajurnya. Dia tadinya melaju di kanan dan saya di kiri,” paparnya di lokasi kejadian, Sabtu (8/10).

Setelah itu, mobil tersebut langsung menabrak mobilnya hingga harus mengarah ke dam yang ada di sebelah kirinya.

“Karena kondisinya dia juga kencang sehingga akhirnya mobil nya parah begitu. Saya juga yang ingin menghindar bahkan sampai injak rem hingga blong. Dan akhirnya memilih untuk terjun ke kawasan dam. Untung saja saya pakai sabuk pengaman,” lanjutnya.

Tukin mengaku tidak mengetahui identitas pengendara Toyota Rush tersebut. Akan tetapi, ia sempat melihat seorang pria dan sejumlah penumpang yang turun dari dalam kendaraan tersebut dan tampak panik.

Tak berselang lama, pengemudi mobil itu beserta para penumpangnya langsung dilarikan untuk mendapatkan pengobatan. “Kayaknya di dalam mobil itu keluarga. Tadi pengemudi mobil itu sempat bilang banting stir ke kiri karena mau hindari kucing,” ungkapnya.

Baca juga: Dua Orang Tewas Akibat Kecelakaan Mobil di Tol JORR

Akibat dari kejadian itu, arus lalu lintas dijalan tersebut menjadi macet. Ditambahkan lagi, banyaknya pengendara sepeda motor yang berhenti untuk melihat lokasi kecelakaan. (*)