TANJUNGPINANG – Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), pertanyakan keberlanjutan Pemilihan Rektor (Pilrek) periode 2024-2028.
Berdasarkan informasi sebelumnya, diketahui masa pendaftaran bakal calon rektor UMRAH di perpanjang hingga 4 Maret lalu. Sebab, syarat jumlah empat bakal calon belum terpenuhi. Bahkan hingga saat ini baru tiga bakal calon yang mendaftarkan diri.
Nama-nama tersebut adalah Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si (mantan wakil rektor II UMRAH), Dr. Oksep Adhayanto, S.H, M.H (Dekan FISIP UMRAH) dan Rektor UMRAH Prof Dr Agung Dhamar Syakti, S.Pi, DEA.
Hingga saat ini belum ada informasi lebih Pilrek UMRAH sehingga menimbulkan pertanyaan bagi mahasiswa.
Mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMRAH, Yuki Vegoeista mengatakan, penundaan yang dilakukan panitia Pilrek dapat menjadi sebuah pertanyaan besar bagi mahasiswa.
“Tentu mahasiswa akan bertanya, kapan akan selesai pemilihan rektor?” Ujar Yuki.
Menurut Yuki, saat ini UMRAH tidak hanya hanya menghadapi Pilrek saja, ada juga persoalan pembangunan yang harusnya segera diselesaikan.
“Kalau ada rektor baru kan UMRAH bisa lebih fokus lagi melanjutkan pembangunan. Selain itu, dengan segera memiliki rektor baru, mahasiswa dapat memberikan ide-ide baru terkait pembangunan,” pungkas Yuki.
Bukan tanpa sebab, pembangunan UMRAH saat ini hanya terfokus kepada kampus Dompak, sedangkan Kampus Senggarang seperti terabaikan.
“Kadang-kadang kawan-kawan mahasiswa di Senggarang ini berteriak ‘sakit’ terkait masih adanya kekurangan fasilitas pembelajaran. Contohnya saja permintaan ATM BRI di Senggarang yang tidak ada sampai sekarang,” ujarnya.
“Mungkin kita bisa tambah satu pertanyaan lagi terkait penundaan ini, Ada apa dengan pemilihan rektor UMRAH periode 2024-2028?” sambungnya.
Baca juga: Masa Penjaringan Calon Rektor UMRAH Diperpanjang, Hanya 2 Bacalon Memenuhi Syarat
Tak hanya mahasiswa Alumni Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMRAH Khairul Rizal juga mempertanyakan persoalan yang sama.
Menurutnya, walaupun saat ini posisinya sebagai alumni, ia tetap menyayangkan pemilihan rektor yang ia anggap alot.
Ia pun merasa heran mengapa tiga bakal calon rata-rata berasal atau pernah bekerja di UMRAH.
“Pertanyaannya simpel saja, apakah kampus UMRAH tidak semenarik itu bagi profesor ataupun akademisi di luar sana, sehingga tidak banyak yang mencalonkan diri menjadi rektor,” ujarnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News