Mahasiswa Ultimatum DPRD Batam

Aliansi Mahasiswa Unjuk Rasa di Kantor DPRD Batam
Aliansi mahasiswa Batam unjuk rasa di DPRD Batam. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Aliansi Mahasiswi Batam ultimatum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Kepulauan Riau, agar segera menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu disampaikan oleh para mahasiswa saat ditemui oleh Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, Kamis (08/09).

Para mahasiswa meminta agar DPRD Kota Batam ikut mendeklarasikan penolakan kenaikan harga BBM secara terbuka sebagaimana tuntutan mereka. Akan tetapi, Nuryanto justru menolak hal tersebut dengan dalih dirinya belum dapat mengatasnamakan DPRD Kota Batam. Pasalnya, ia harus melakukan rapat internal terlebih dahulu sebelum bertindak lebih lanjut.

Diskusi alot pun sempat terjadi antar kedua belah pihak. Tak berselang lama, para mahasiswa sepakat untuk menunggu hasil diskusi DPRD Kota Batam hingga Selasa (13/09) mendatang.

“Kami ingin DPRD mendukung kami. Kita minta selambat-lambatnya hari Selasa,” tegas Taufik Hidayat, selaku Koordinator Aksi.

Ia menjelaskan, apabila DPRD Kota Batam tak kunjung menyatakan sikap penolakan, maka para mahasiswa akan terus menggelar aksi penolakan.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Unjuk Rasa di Kantor DPRD Batam

Sebelumnya, pada aksi itu para mahasiswa membawa lima poin tuntutan tak yakni menolak kenaikan harga BBM, menolak BLT BBM, Menuntut BPH migas pengawasan distribusi yang tak tepat sasaran, Mendesak presiden selesaikan janji soal pelanggaran HAM, hingga Mendesak DPRD Batam turut menolak kenaikan harga BBM secara terbuka. (*)