Mahasiswa UMRAH Kampus Senggarang Sampaikan Unek-Unek Jelang Pilrek Baru

Kampus UMRAH yang berada di Senggarang, Kota Tanjungpinang. (Foto:Dok/UMRAH)

TANJUNGPINANG – Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) akan melangsungkan Pemilihan Rektor (Pilrek) untuk masa periode 2024-2028.

Saat ini Pilrek UMRAH sedang memasuki tahap penyaringan calon yang berlangsung sejak 19 Februari 2023 dan akan berakhir 23 Februari 2024 nanti.

Sejauh ini sudah ada satu nama kandidat calon rektor UMRAH yang mencuat yakni, Prof Dr Agung Dhamarsyakti.

Dosen jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Imu Kelautan dan Perikanan (FIKP) UMRAH, yang juga menjabat Rektor UMRAH Periode 2020-2024 ini kembali mencalonkan diri.

Lantas dibalik masa tahapan Pilrek UMRAH ini, ada keinginan serta harapan terhadap sosok rektor yang baru jika nantinya terpilih.

Harapan itu merupakan suara dari mahasiswa yang kuliah di gedung Kampus UMRAH Senggarang, Kota Tanjungpinang.

Mahasiswa jurusan Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP) FIKP-UMRAH, Gilbert Oswaldo Sitohang mengatakan, mahasiswa UMRAH menginginkan kriteria rektor yang memperhatikan peningkatan kualitas mahasiswa, dengan meningkatkan kualitas fasilitas laboratorium.

Karena menurut Gilbert yang juga ketua cabang GMKI Tanjungpinang-Bintan ini, masih banyak kekurangan dari segi fasilitas terutama peralatan Laboratorium di FIKP UMRAH.

“Kita bisa lihat banyak alat laboratorium yang rusak, jangan lagi hal seperti ini menghambat kami dalam perkuliahan,” ucap Gilbert saat dihubungi ulasan.

Selain itu, menurutnya mahasiswa juga membutuhkan rektor yang tegas, peka dan terbuka dengan mahasiswa serta tidak sulit untuk dijumpai.

Gilbert juga menyinggung terkait sistem pembelajaran yang ada di fakultasnya, yang menurutnya semakin hari semakin aneh.

Ia menilai banyak dari dosen saat ini yang kurang profesional, lantaran lebih mementingkan pekerjaan di luar dari pada tugasnya sebagai pengajar di kampus.

Dia mencontohkan dengan adanya sejumlah oknum dosen, yang sulit ditemui saat mahasiswa ingin melakukan bimbingan.

Oknum dosen tersebut beralasan, karena sedang melakukan penelitian atau ada pekerjaan diluar. Adapula dosen yang membatalkan janjinya secara tiba-tiba, untuk jadwal pembelajaran dengan alasan yang sama.

“Uang yang dikampus memang mungkin kurang dan di luar lebih banyak. Tapi jangan dilupakan tanggung jawab dosen di dalam. Rektor juga harus menaruh perhatian pada hal-hal seperti ini. Bagi mereka mungkin ini hal kecil, tapi bagi kita ini penting,” ungkap Gilbert.

Kemudian Ketua Himpunan mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) UMRAH, Irwan Saputra juga menyinggung terkait kekurangan fasilitas kampus UMRAH di senggarang.

Irwan Saputra juga menilai, ada perbedaan antara pembangunan kampus di Senggarang dan di Pulau Dompak.

“Kami berharap rektor selanjutnya juga melihatlah kampus di Senggarang, jangan memfokuskan kampus yang ada di Dompak saja,” ujar Irwan Saputra.

Irwan menambahkan, rektor yang terpilih nanti juga memperhatikan gedung bekas Fakultas Ekonomi yang di peruntukan untuk mahasiswa teknik.

Menurut Irwan, gedung tersebut harus dilakukan renovasi dan penambahan fasilitas laboratorium yang dianggapnya masih kurang.