Jayapura – Pencairan bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Jayapura masih ada kendala. Hal ini ketahui Meteri Sosial Tri Rismaharini saat melakukan inspeksi mendadak di Bank Himbara BRI Unit Doyo, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (14/01).
Disana, Risma menemukan adanya penerima manfaat yang harus mengaktivasi rekening untuk pencairan bansos Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk menerima bantuan.
“Kalau masih aktivasi, enggak keburu. Saya minta tunai, serahkan ‘tunai, ini seluruh Indonesia, aneh kalau masih ada yang aktivasi,” tegas Risma.
Selain itu, ditemukan penerima manfaat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan nasabah lama. Bantuan sejak 2020 hingga 2021, ternyata belum pernah diambil, namun saldonya terpotong.
Penerima manfaat tersebut mengaku tidak tahu jika dirinya mendapat bantuan yang nilai totalnya sekitar Rp7,2 juta. Sehingga, dia tidak bisa mencairkan total bantuan secara utuh.
Baca Juga : Kemensos Usulkan Rp11 Triliun Untuk Anak Yatim Piatu di 2022
Risma juga menemukan penerima bantuan BPNT tahap 4 yang seharusnya menerima sekitar Rp800 ribu, namun tidak bisa mencairkan karena saldo kosong.
“Ini aneh, padahal BNI kota baik-baik saja,” ujar dia.
Atas temuan tersebut, Risma meminta investigasi dari tim Kementerian Sosial, pihak Bank Himbara serta Kepolisian untuk menemukan asal muasal bantuan yang terpotong tersebut.
Selain itu, Risma juga meminta BRI Cabang Doyo untuk segera mencairkan bantuan PKH tahap empat 2021 secara tunai untuk penerima manfaat.