Bangkok – Salah satu pantai di Thailand timur ditetapkan sebagai area bencana setelah minyak yang bocor dari pipa bawah laut di Teluk Thailand. Akibatnya pasir di bibir pantai wilayah itu menghitam.
Pipa minyak milik Star Petroleum Refining Public Company Limited (SPRC) mulai bocor pada Selasa malam dan berhasil diatasi sehari kemudian setelah menumpahkan sekitar 50.000 liter minyak ke laut 20 km dari pesisir timur yang menjadi pusat industri.
Baca juga: Thailand Buka Pintu untuk Pengunjung yang Sudah Divaksin
Sebagian minyak mencapai garis pantai Mae Ramphueng di provinsi Rayong Jumat (28/1) malam setelah menyebar ke area seluas lebih dari 47 km persegi di teluk tersebut.
Angkatan laut bekerja sama dengan SPRC untuk menghentikan kebocoran. Mereka mengatakan massa minyak utama masih berada di lepas pantai. Hanya sedikit minyak yang terdampar di sedikitnya dua titik di pantai sepanjang 12 km itu.
Baca juga: Daging Babi Mahal, Warga Thailand Pilih Makan Daging Buaya
Wakil Panglima Komando Area Laut, Laksamana Muda Pertama Artorn Charapinyo menyebutkan, sekitar 150 pekerja SPRC dan 200 personel AL telah dikerahkan untuk membersihkan pantai dan memasang penghalang minyak.
Dua belas kapal AL, tiga kapal sipil dan sejumlah pesawat juga dikerahkan untuk mengatasi tumpahan di laut dengan oil boom dan semprotan oil dispersant (pengurai minyak).
“Kami dan pihak perusahaan masih bekerja di laut untuk mengurangi jumlah minyak dengan menghalau tumpahan dan mengisap minyak dan menyemprotkan dispersant,” pungkasnya.