Musrenbang 2024 Provinsi Kepri Fokus Tangani Kemiskinan Ekstrem

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menerangakan masalah inflasi Kepri. (Foto:Suhardi/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) ,Ansar Ahmad didampingi Wakil Gubernur, Marlin Agustina membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kepri 2024 di Aula Kantor Gubernur, Dompak, Rabu (29/03).

Ansar menekankan, selain membahas secara teknis program-program prioritas lanjutan ke depan. Ia menegaskan agar seluruh peserta kabupaten/kota se-Kepri juga membahas secara khusus masalah kemiskinan ekstrem serta stunting.

“Masalah kemiskinan dan stunting ini salah satu janji kita, yang harus tuntas di 2024 mendatang,” tegas Ansar. Walaupun dirinya mengklaim, masalah penanganan stunting di Kepri sudah cukup baik sejak beberapa tahun belakangan ini.

“Mengatasi masalah stunting ini, kita sudah cukup lebih baik dan menjadi urutan ke empat terbawah dari sebelumnya turun dari 17 persen menjadi 15 persen. Tahun depan kita optimis turun kan menjadi 14 persen,” tambah Ansar.

Hanya saja, soal kemiskinan ekstrem perlu menjadi perhatian ke depan. Jika nanti target sasaran di kabupaten/kota Kepri sudah jelas, maka Pemprov tinggal menyiapkan program untuk menggenjot angka kemiskinan tersebut agar lebih baik lagi.

Sebagaimana diketahui, dalam sambutan Ansar menjelaskan, mengacu pada RPJMD Tahun 2016-2021 serta menyelaraskan dengan tema nasional dalam penyusunan RKP Tahun 2024. Maka RKPD Kepri 2024 mengambil tema ‘Peningkatan Investasi dan Daya Saing Daerah untuk Kemakmuran Rakyat Melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan Menjunjung Nilai-nilai Budaya Melayu dan Nasional’.

Dengan memperioritaskan tiga aspek pembangunan yakni, Optimalisasi Potensi Perekonomian Daerah, Pembangunan Infrastruktur Wilayah, dan Pembangunan Manusia yang Berkualitas dan Berbudaya.

Baca juga: Bintan Triathlon Tutup, Ansar: Nanti Saya Pastikan Lagi ke Bintan Resort

Ansar juga menyampaikan, keberhasilan kepemimpinannya bersama Wagub Marlin Agustina, tentang sejumlah aspek pembangunan seperti pada tahun 2021 mencapai 3,43 persen dan pada tahun 2022 mencapai 5,09 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi tersebut telah sesuai, dengan target RPJMD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2021-2026. Kemudian, soal inflasi, tingkat inflasi Kepri tahun 2022 masih dapat ditekan pada angka 5,83 persen, terendah ketiga se-Sumatera.

Bahkan, soal tingkat pengangguran Ansar mengklaim, bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan yang siknifikan berpengaruh terhadap penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 10,34 persen tahun 2020 menjadi 9,91 persen pada tahun 2021 dan 8,23 persen pada tahun 2022.

Persentase tren penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kepulauan Riau ini, lanjut Ansar, merupakan yang terbesar se-Indonesia.

Serta terakhir, masalah angka kemiskinan, perkembangannya dari tahun ke tahun terus menurun sejak 6,13 persen pada tahun 2020 menjadi 6,03 persen pada tahun 2022.

Capaian ini telah mendekati target kemiskinan yang ditetapkan dalam RPJMD Kepri tahun 2021-2026, yaitu sebesar 6,01 persen pada tahun 2022 dan capaian ini jauh lebih rendah dari Nasional.

Baca juga: Mendagri Ingatkan Pemprov Kepri Soal Inflasi, Stunting dan Penanganan Kemiskinan