Natuna – Nelayan Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau memilih tidak melaut karena kondisi cuaca buruk di daerah itu. Sebab, angin kencang beserta hujan mengakibatkan ketinggian ombak mencapai tiga meter, sehingga dapat membahayakan nelayan.
Angin kencang sangat menyulitkan nelayan menangkap ikan di laut, apalagi nelayan yang menggunakan perahu kecil. Jika dipaksakan akan berakibat buruk bagi nelayan itu sendiri.
Supandi (51), salah seorang nelayan mengatakan, cuaca buruk membuat dirinya tidak bisa melaut, sehingga mata pencariannya hilang.
“Sudah satu bulan tidak melaut, cuaca tidak bagus, angin kuat gelombang jadi tinggi,” kata Supandi di Pelabuhan Nelayan Desa Sepempang, Senin (16/08).
Ia menyebutkan, saat ini arah angin, bisa berubah-ubah, gelombang laut mencapai dua sampai tiga meter, belum lagi curah hujan dari pagi sampai sore hari tidak menentu.
“Cuaca tak menentu, kadang-kadang pagi cerah malah siangnya awan sudah mulai gelap. Jadi, kami para nelayan lihat-lihat cuaca dulu kalau mau turun ke laut. Tidak turun ke laut mau makan apa kami. Umur seperti saya cuman cocok melaut aja, ” ucapnya.
Supandi menambahkan, keadaan cuaca seperti ini menyulitkan nelayan seperti dirinya, tapi tidak bagi beberapa nelayan lainya.
“Saya main di 60-70 mil, karena yang kami cari jenis ikannya lebih banyak, cuaca seperti ini sangat menyulitkan, kalo dipaksa bahaya, tapi untuk yang jaraknya 3-4 mil yang mencari ikan tongkol masih amanlah, ” pungkas Supandi.
Idris (53), nelayannya lainya menambahkan, cuaca saat ini saat ekstrem, kendati demikian ia tetap memberanikan diri untuk melaut tapi dengan jarang yang tidak terlalu jauh.
“Walau cuaca seperti ini saya tetap melaut, demi keluarga, tapi mainnya dekat aja, 3-4 mil lah, ” ujarnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, perahu yang digunakan khusus digunakan untuk jarak yang tidak terlalu jauh sehingga masih memungkinkan untuk turun kelaut.
Menurut perkiraan cuaca BMKG Ranai, Natuna saat ini cuaca diperkirakan mengalami hujan ringan, dengan kecepatan angin 30 KM/Jam. (*)
Pewarta: Muhamad Nurman
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab
