Bintan – Otak-otak tidak asing lagi bagi warga Kepulauan Riau (Kepri). Otak-otak ini bukan bagian tubuh manusia, melainkan makanan.
Otak-otak merupakan salah satu makanann khas Kepri memang dikenal nikmat dan lezat di Pulau Bintan.
Pulau Bintan sendiri terkenal dengan pariwisatanya baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau yang terbesar di Kepri ini merupakan tujuan yang sempurna bagi para pencari hiburan dan petualangan.
Pulau Bintan yang berada di sebalah Pulau Batam dan di seberang Singapura dan Johor Bahru, Malaysia memiliki tempat wisata bahari yang terkenal. Pulau ini juga memiliki tempat wisata private, seperti di Kawasan Wisata Lagoi dan tempat lainnya.
Selain memiliki wisata bahari, Pulau Bintan juga memiliki tempat wisata pusat kuliner “Otak-otak Sei Enam Kijang”, Kecamtan Bintan Timur, Kabupetan Bintan, Kepri.
Di sini belasan gerai menyajikan otak-otak terbaik bagi pengunjung. Pusat kuliner ini jadi salah satu destinasi wisata bagi pengunjung lokal dan mancanegara, tertuma negeri jiran Singapura dan Malaysia.
Bagi Anda sedang berada di Pulau Bintan atau ingin mengunjunginya, tidak ada salah mencoba destinasi kuliner “Otak-Otak Sei Enam Kijang.”
Tiga Jenis Otak-otak
Pusat kuliner “Otak-otak Sei Enam Kijang” sudah ada sejak era kejayaan perekonimian bauksit Antam beroperasi. Hingga sekarang masih eksis menjadi pusat kuliner otak-otak di Bintan Timur.
Pusat kuliner ini menyediakan tiga jenis otak-otak yang disajikan pedagang, yakni otak-otak ikan, otak-otak tulang dan otak-otak sotong.
Otak-otak yang dibungkus daun kelapa sekita dua jari orang dewasa memiliki kelezatan berbeda-beda yang membuat lidah ketagihan mencicipinya.
Biasaya para pengunjung yang datang ke pusat kuliner otak-otak ini selalu memesan tiga jenis otak-otak itu untuk disantap.
Rismunandar salah seorang pedagang otak-otak sedang ayik menyediakan otak-otak di gerainya. Ia mengatakan, setidaknya saat ini terdapat belasan gerai otak-otak di Sei Enam Kijang. Setiap gerai memiliki citra rasa dan ciri khasnya masing-masing.
“Ada otak-otak ikan biasa, tulang, dan sotong,” Rismunandar di gerai otak-otak miliknya, Sabtu (23/10).
Pria yang kerap disapa Yoyo menjelaskan, nikmatnya olahan ikan dan santan yang dibungkus dengan daun kelapa lalu dibakar hingga matang itu dibanderol dengan kisaran harga yang cukup murah.
“Para pedagang menaruh harga Rp1.000 hingga Rp1.500 per otak-otak siap saji,” jelasnya.
Selain menjual otak-otak siap saji, Yoyo mengaku menjual bahan olahan otak-otak yang belum dibakar. Biasanya banyak masyarakat yang memesan bahan hasil olahan itu pada akhir tahun untuk acara keluarga.
“Untuk bahan mentahnya itu, masyarakat dapat membelinya dengan harga Rp75 ribu untuk bahan otak-otak tulang dan Rp90 ribu untuk bahan mentah otak-otak ikan. Biasanya, otak-otak yang paling banyak dicari ialah otak-otak tulang,” jelasnya.
Bahan Otak-otak
Dalam membuat otak-otak, Yoyo mengaku menggunakan dua jenis ikan yakni ikan tenggiri dan ikan delah. Dalam setiap harinya, ia menyediakan setidaknya 30 Kg ikan dengan jenis ikan tersebut.
“Untuk membuat adonan, Tenggiri 20 kilo, ikan Delah 10 kilo,” tuturnya.
Baca Juga: Nikoi Island Tawarkan Paket Murah Berwisata ke Pulau Eksklusif
Sementara untuk akhir pekan, ia menyediakan bahan otak-otak yang lebih banyak. “Kalau akhir pekan karena ramainya pengunjung, makanya ditambah bahannya,” ujarnya.
Selain untuk makan di tempat, Yoyo juga siap menyediakan otak-otak untuk dibawa keluar kota. Satu hari sebelum keberangkatan, pecinta otak-otak dapat memesan terlebih dahulu melakukan nomor pribadinya 0822-8519-2388.
Berharap Jalur Wisata Dibuka
Sebelum pamdemi COVID-19 melanda, Yoyo menuturkan, gerai otak-otak di Sei Enam Kijang, khususnya tempatnya berjualan selalu padat pengunjung. Bahkan, tak hanya wisatawan domestik, wisatawan mancanegara pun turut mencari otak-otak di Sei Enam Kijang.
“Selama pandemi, jumlah pengunjung yang datang pun berkurang drastis,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Yoyo, tidak menyurutkan semangat para pedagang otak-otak di Sei Enam Kijang.
Ia berharap, rencananya pembukaan kembali jalur pariwisata dapat segera terealisasikan. Berbagai wisatawan lokal maupun mancanegara dapat masuk ke Pulau Bintan untuk berwisata.
“Gara-gara COVID-19 ini dampaknya besar. Kita berharap juga jalur pariwisata dibuka. Kan kita kena juga imbasnya,” ucapnya.
Dengan harga yang murah dan juga jenis otak-otak yang bervariasi menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Leni salah satu pengunjung “Otak-otak Sei Enam Kijang mengaku senang dapat berkunjung ke sana. Ia mengatakan, sangat suka dan telah beberapa kali berkunjung ke Sei Enam untuk berwisata kuliner otak-otak.
“Enak sih, banyak jenis juga otak-otaknya,” ujar Leni sembari menikmati otak-otak Sei Enam.
Leni yang datang dari Tanjungpinang menuturkan, rasa otak-otak di Sei Enam dengan di tempat lain berbeda. Ia mengaku lebih menyukai otak-otak di Sei Enam dibandingkan tempat lainnya.
Baginya, rasa nikmat suasana santai di Sei Enam mampu mengobati lelah dari jauhnya perjalanan dari Tanjungpinang ke Kabupaten Bintan.
Menuju ke pusat kulinen “Otak-otak Sei Enam Kijang” tidak butuh waktu lama dari Tanjungpinang dan daerah Bintan lainnya.
Cukup denga kendaraan baik mobil dan sepeda motor sudah sampai di Sei Enam Kijang.
Untuk menuju Sei Enam, para wisatawan dapat menempuh jalur darat dengan berkendara selama kurang lebih 45 menit dari Kota Tanjungpinang. Sementara untuk daerah Kabupaten Bintan para pecinta kuliner hanya perlu menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit.
Otak-otak juga dijadikan pengunjung yang datang ke Pulau Bintan, umumnya Kepri. Di mana otak-otak ini mudah didapatkan. Misalnya saja, warung makan banyak di Pulau Bintan yang menyediakan otak-otak.
Kemudian banyak juga ditemukan dijual di pintu masuk pelabuhan seperti di Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Pelabuhan Tanjung Uban dan pelabuhan lainnya. (*)