IndexU-TV

Pamdal DPRD Batam Halangi Jurnalis Meliput Pemeriksaan Saksi Dugaan Perjalanan Dinas Fiktif

Pamdal DPRD Batam
Pamdal DPRD Batam halangi jurnalis meliput. (Foto: Muhamad Islahuddin)

BATAM – Romawi, staf pengamanan dalam (pamdal) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Kepulauan Riau, berusaha menghalangi beberapa jurnalis saat meliput pemeriksaaa dugaan kasus perjalanan dinas fiktif anggota DPRD Batam periode 2014 – 2019.

Pemerikasaan para saksi terkait dugaan kasus itu dilakukan di ruangan Sekretariat DPRD Batam dan berlangsung tertutup, Jumat (17/03).

Saat itu beberapa jurnalis sedang menunggu para narasumber di area luar pintu masuk ruangan sekretariat.

Menurut Romawi, keberadaan para jurnalis dianggap mengganggu staf yang ingin masuk dan keluar dari ruangan tersebut. Oleh karena itu, mereka diminta untuk meninggalkan lokasi.

“Di bawah kan ada tempat menunggu, mending di bawah saja,” kata dia.

Salah seorang jurnalis foto Tribun Batam, Argianto sempat mempertanyakan mengenai alasan pengusiran tersebut. Petugas tersebut kemudian menegaskan bahwa area yang ditempati awak media bukanlah tempat untuk menunggu.

Bahkan setelah melakukan pengusiran, pihak pamdal melakukan penutupan pintu masuk yang awalnya terbuka.

“Inikan kantor dan ini juga bukan tempat menunggu. Lagipula ini menganggu yang lain saat keluar masuk,” tegasnya.

Menanggapi tindakan pengusiran ini, Argianto menyebut bahwa awalnya tidak ada permasalahan terkait kedatangan awak media di luar pintu masuk ruang Sekretariat DPRD Batam.

Ia juga mengaku bingung dengan tindakan staf Pamdal DPRD Batam.

“Awalnya aman saja, tadi menunggu di sini juga tidak ditegur. Tiba-tiba saja datang dan bilang untuk turun ke bawah. Walau terbuka tapi kan kami tetap di luar,” ungkapnya.

Baca juga: Udin dan Lik Khai Bantah DPRD Batam Lakukan Perjalan Dinas Fiktif

Senada dengan Argianto, salah satu jurnalis Batam Pos, Yulitavia menyebut awalnya hanya menunggu di sekitar tangga. Namun Yuli dan rekan-rekannya kemudian sempat berpindah dan duduk di sekitar toilet lantai 2 DPRD Batam, dikarenakan adanya fasilitas tempat duduk.

“Awal kami duduk di tangga, baru pindah ke dekat toilet karena ada tempat duduk. Tiba-tiba diusir, sementara kami masih di area luar,” tutupnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News

 

Exit mobile version