NATUNA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna, Kepulauan Riau, mulai menggunakan sistem sidik jari atau fingerprint bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang akan berobat.
Kasubag Umum Humas dan Perlengkapan RSUD Natuna Harpen Suryadi mengatakan, pihaknya mulai menerapkan sistem sidik jari bagi peserta BPJS Kesehatan akan berobat di sana.
“Suratnya masuk Senin, Selasa kita terapkan,” ucap Harpen melalui telfon. Senin (21/11).
Ia menerangkan saat ini pihaknya tengah melakukan pengambilan sidik jari kepada peserta yang berobat, untuk menyesuaikan identitas jari dengan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Proses itu mengakibatkan antrean menumpuk sebab, memakan waktu yang cukup lama yakni 10-15 menit.
“kenapa dia lama dan mengakibatkan penumpukkan, karena pasien baru itu harus 10 kali rekam (daftar). Tapi nanti kalau sudah terdaftar, datang berobat satu kali rekam aja,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya sudah menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah itu, agar masyarakat tidak banyak mengahbiskan waktu, yakni dengan menambah alat perekaman sidik jari.
“Sebelumnya kita cuman ada empat loket, sekarang sudah lima loket dengan lima finger print,” kata Harpen.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Natuna Muhammad Asyir Annur mengatakan, tujuan dilakukannya fingerprint untuk mencegah tindakan curang (fraud) peserta yang menggunakan pelayanan BPJS Kesehatan tidak sesuai dengan identitas yang terdapat pada sistem.
“Intruksi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Ada kasus kartu dipinjamkan,” ucapnya. (*)