Pedagang Kuliner Anjung Cahaya dan Melayu Square Tanjungpinang Wajib Cantumkan Harga

Kawasan kuliner Anjung Cahaya di Tanjungpinang, Kepri. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan mewajibkan pedagang di kawasan kuliner Anjung Cahaya dan Melayu Square mencantumkan harga produk makanan dan minuman yang dijual.

Menurut dia, dengan mencantumkan daftar harga maka pengunjung merasa mudah dan nyaman ketika memesan menu yang diinginkan.

Hasan menambahkan, dengan adanya daftar harga maka pengunjung tidak kaget saat membayar.

“Takutnya nanti kalau sembarangan dan harganya menunya tidak ada lalu sampai viral. Ini akan repot lagi untuk membrandingnya,” kata Hasan, Rabu 32 Januari 2024.

“Kalau sampai viral pengunjung harus membayar mahal karena tidak ada daftar harganya, ditakutkan kawasan itu jadi sepi,” sambungnya.

Meski harga makanan dan minuman yang dijual itu cukup mahal, Hasan menegaskan, pedagang tetap wajib harus mencatumkan harga di daftar menu.

“Jangan sampai ada pengunjung dari luar menyebutkan harga di sini kena tekan. Itu bahaya,” ungkapnya.

Jika keluhan itu tersebar, dikhawatirkan dia akan berdampak besar terhadap kelangsungan kawasan kuliner yang baru diresmikan itu. Sedangkan untuk meramaikanya kembali butuh kerja keras.

Dirut BUMD PT. Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) Guntoro, mengakui dulunya memang banyak pengunjung yang mengeluh terkait harga makanan dan minuman di Anjung Cahaya.

Jadi, kata Guntoro, seluruh pedagang kuliner di Anjung Cahaya diwajibkan untuk mencantumkan daftar harga menunya.

“Pengalaman dulu pembeli banyak yang mengeluhkan soal harga. Maka Pak Pj Wali Kota Tanjungpinang tegaskan ke saya, agar pedagang harus mencantumkan harga menunya,” kata Guntoro.

Sementara itu, Peri salah seorang pengunjung yang ditemui beberapa hari lalu mengaku sempat kaget saat mencoba menu makan dan minum di Anjung Cahaya.

“Iya, kaget juga pas bayar. Karena harga teh tarik aja Rp13 ribu untuk satu gelas kecil,” sebut Peri.

Peri berpendapat bahwa usulan Pj Wali Kota sangat cocok, dikarenakan lokasi itu bukan hanya untuk warga Tanjungpinang saja melainkan wisatawan luar daerah.

“Saya setuju usulan pak Pj Wali Kota Tanjungpinang, biar tidak kejadian kayak di media sosial seperti di Jawa,” pungkasnya.