Pekerja Banyak Tewas Alasan Buruh Unjuk Rasa di Batam

Buruh Batam
Buruh unjuk rasa di Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Muhamad Islahuddin)

BATAM – Ratusan buruh di Kota Batam menggelar unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (14/02) siang.

Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Kota Batam dalam sepekan terkahir menjadi fokus para massa unjuk rasa.

“Bulan Maret ini saja sudah empat orang meninggal dunia saat bekerja,” kata Ketua Konsulat Cabang (KC) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Yafet Ramon.

Menurutnya, hal ini disebabkan pengawasan dan penererapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang lemah. Mereka juga meminta UPT Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Kepri menindak tegas subcont main contractor yang mengabaikan K3.

“Kami akan kawal kasus kematian kawan-kawan buruh. Kami minta diusut tuntas. Jangan ada lagi kasus K3 yang selesai di bawah meja,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga menuntut agar Pemerintah Kota (Pemkot) Batam tidak boleh tutup mata atas kejadian tersebut, karena peristiwanya berada di Tanjung Uncang.

Pihaknya meminta agar Pemkot Batam mengusut hingga tuntas peristiwa kecelakaan kerja di PT Alusteel Shipyard dan di PT Pax Ocean Nanindah Mutiara Shipyard.

“Jangan hanya bilang pengawasan ada di provinsi (Disnaker Kepri), di mana harga di Pemko Batam?” katanya.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar Pemkot Batam membentuk tim pencari fakta untuk menyelesaikan permasalahan K3 di Batam.

“Permasalahan ini terkait nyawa, bukan main-main, sudah empat orang meninggal dunia, istri mereka menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim,” ucap Ramon.

“Jangan sampai ada nyawa-nyawa lain, jangan sampai ada janda-janda lain ataupun anak-anak menjadi yatim,” katanya.

Terakhir mereka meminta Pemkot Batam menerbitkan surat imbauan kepada seluruh perusahaan di Batam, agar selalu menerapkan K3.

“Itu tuntutan yang mudah, yang sebenarnya memang harus diterapkan oleh seluruh perusahaan,” kata dia.

Sementara itu, Kadisnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyayangkan terjadinya kecelakaan kerja di Kota Batam. Namun, masalah ini menurutnya menjadi kewenangan Dinas Tenaga Kerja Provinsi.

“Masalah ini yang menangani bukan kami [Disnaker Kota Batam]. Kalau saya tangani lain lagi ceritanya,” kata dia.

Namun, pihaknya akan segera menyurati perusahaan yang berisiko tinggi dalam kecelakaan kerja agar mematahui K3 dalam bekerja.

“Dalam waktu dekat semoga suratnya segera selesai dan kami akan sampaikan ke perusahaan-perusahaan,” kata dia.

Sementara itu, terkait permintaan buruh untuk membentuk tim gabungan pencari fakta, ia akan menyampaikan kepada Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

“Karena masalah kecelakaan kerja ini kewenangan provinsi. Tak mungkin kita merecoki kerjaan orang,” kata dia.

Namun, pihaknya siap membatu segala proses pemeriksaan jika diperlukan Disnaker Provinsi Kepri.

Baca juga: Hari Ini Buruh Batam Unjuk Rasa Lagi

Sebelumnya diberitakan, peristiwa laka kerja terjadi di PT Pax Ocean dah Mutiara Shipyard, Rabu (08/03) dini hari. Dua orang tewas saat masuk ke dalam tanki untuk membersihkan tanki Kapal Pertamina Abherka.

Namun ternyata saat itu diduga uap racun di dalam tanki masih tersisa dari material bekas minyak yang akan dibersikan. Diperkirakan panjang kapal 200 meter dengan isi muatan mencapai 400 ton.

Di hari yang sama juga terjadi laka kerja di Alusteel Shipyard. Kecelakaan maut itu merenggut nyawa dua pekerja subcon PT GMC saat sebuah alat berat melindas keduanya. Video peristiwa ini viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat dua pekerja tengah berhenti di pinggir jalan kawasan  PT Alusteel Shipyard, Batuaji, Kota Batam. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News