Pelabuhan Berakit Mangkrak Belasan Tahun, Kondisinya Kini Rusak Parah

Pelabuhan Berakit
Kondisi Pelabuhan Berakit rusak parah di Bintan, Kepulauan Riau. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Pelabuhan Internasional Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, hingga kini masih mangkrak sejak dibangun tahun 2010 silam.

Padahal pelabuhan itu dibangun menelan anggaran Rp60 miliar. Namun, kondisi Pelabuhan Internasional Berakit kini rusak parah, mulai dari ponton sebagian tenggelam.

Ada juga beberapa fasilitas yang dibangun sudah tidak layak difungsikan, seperti kaca pecah hingga bangunan yang menggunakan bahan utama besi-besi sudah mulai berkarat.

Dengan kondisi seperti itu, Bupati Bintan, Roby Kurniawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan tidak bisa berbuat apa-apa.

Roby mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil diskusi antara Pemprov Kepri dengan Kesultanan Johor, Malaysia, terkait pengoperasian pelabuhan tersebut.

Ia menuturkan, sebelumnya tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pernah meninjau kondisi Pelabuhan Internasional Berakit. “Pelabuhan ini dibangun pemerintah pusat dan sudah pada rusak,” kata Roby di Bintan, Rabu (03/05).

Lanjut, kata dia, pemerintah pusat berencana akan memperbaiki pelabuhan,setelah ada operator yang ditunjuk untuk mengoperasikan pelabuhan tersebut.

“Jadi, saya melihat masih menunggu operator yang menjalankan pelabuhan tersebut,” ucap dia.

Baca juga: Ketua DPRD Bintan Sebut Bupati Tidak Merespons Surat Resmi Pengisian Wabup

Kemudian alur di kawasan Pelabuhan Internasional Berakit perlu dilakukan pendalaman. Sebab, kondisi lautnya masih dangkal. “Kemarin disampaikan di tahun ini,” terang dia.

Apabila Pelabuhan Internasional Berakit beroperasi, dirinya yakin wisatawan mancanegara bakal datang ke Bintan berkali-kali lipat lebih banyak. Sebab, jarak tempuh dari Bintan ke negara tetangga cukup dekat. “Kurang lebih 1 jam 50 menit,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News