MOSKOW – Salah satu pelaku teror berdarah di gedung konser Balai Kota Ceocus, Moskow, Rusia yang terjadi Jumat 22 Maret 2024 malam waktu setempat, mengaku aksinya dibayar senilai 500 ribu Rubel atau lebih dari Rp85 juta.
Aksi penembakan massal tersebut, sebanyak 115 orang dilaporkan tewas. Kemudian sebuah video yang dirilis RT menunjukkan salah satu tersangka teroris di balik penembakkan massal tersebut.
Video yang diunggah pemimpin redaksi RT, Margarita Simonyan menunjukkan, pihak otoritas setempat menginterogasi salah satu tersangka teroris.
Sebelumnya pada Sabtu 23 Maret 2024, Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia mengonfirmasi bahwa dari 11 tersangka, empat di antaranya telah ditahan di Wwlayah Bryansk, tidak jauh dari perbatasan Ukraina.
Rekaman video yang dirilis Simonyan di media sosial, menunjukkan tersangka pria berjanggut tergeletak di tanah dan menjelaskan dalam bahasa Rusia yang tidak lancar, menceritakan dirinya dibayar untuk melakukan serangan teror berdarah itu.
Pria tersebut menjelaskan bahwa sebelum melakukan teror kejam pada Jumat malam tersebut dia pernah ke Türki. Ketika ditanya apa yang dia lakukan di tempat konser di Balai Kota Crocus pada Jumat malam, dia menjawab: “Saya menembak jatuh orang-orang.”
Tersangka menambahkan bahwa dia melakukan kejahatan tersebut demi uang, dan merinci bahwa dia telah dijanjikan 500.000 rubel (lebih dari Rp85 juta).
Dia pun mengakui, setengah dari jumlah uang bayaran tersebut telah ditransfer ke kartu debitnya. Ia juga mengatakan bahwa para kurator yang diduga tidak dia kenal telah menghubunginya melalui aplikasi pesan Telegram dan mengatur penyimpanan senjata untuk para pelaku penyerangan.
Menurutnya, dia telah mendengarkan petuah oleh seorang pengkhotbah di Telegram selama beberapa waktu sebelum didekati oleh orang yang diduga sebagai dalang serangan hari Jumat sekitar sebulan yang lalu.