IndexU-TV

Pemimpin Korut Kim Jong-un Beri Rumah Gratis untuk Rakyatnya, Warganet: Tanpa ‘Tapera’

Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong-un saat meninjau lokasi perumahan rakyat. (Foto:Dok/KCNA)

JAKARTA – Warganet +62 ramai-ramai memuji pemimpin negara komunis Korea Utara (Korut), Kim Jong-un ditengah maraknya aksi penolakan rencana pemerintah Indonesia yang akan menerapkan kebijakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Kim Jong-un mendadak jadi topik pembicaraan di media sosial, lantaran negaranya membangun 50 ribu unit rumah dan diberikan gratis untuk rakyatnya.

Warganet pun menilai, meski negara diktatorial sekaligus terisolir yang dikenal ketat mengawasi negaranya, namun masih memperdulikan kebutuhan warganya.

Program iuran Tapera pemerintah Indonesia, belakangan ini menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan berbagai kalangan hingga berujung penolakan.

Seperti yang diposting akun Instagram, Frix.id, warganet pun bereaksi dengan membanjiri kolom komentar yang memuji Kim Jong-un memberikan rumah gratis untuk warganya.

Baca juga: Warganet Protes Soal Tapera ke Pemerintah , Sebut ‘Tambahan Penderitaan Rakyat’

Program Tapera yang akan memangkas gaji karyawannya di atas UMR ini, nantinya akan dikenakan biaya sebesar 3 persen dari gaji.

Tidak hanya di Tanah Air, rupanya program pembangunan rumah untuk warganya juga dilakukan di Korea Utara.

Menariknya, di negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini tidak ada potongan iuran untuk menjalani program tersebut.

Pemerintahan Kim Jong-un secara bertahap membangun 50 ribu unit rumah gratis untuk warganya yang tinggal di Ibu Kota Pyongyang.

Program 50 ribu unit rumah tersebut rencananya ditargetkan selesai pada 2025 mendatang. Sementara untuk saat ini, baru saja selesai 10 ribu unit rumah, tepatnya Rabu 17 April 2024 lalu.

Visualisasi 3D dari pembangunan rumah pekerja Korut. (Foto:Dok/EyePress/Shutterstock)
Baca juga: Surati Presiden Jokowi Tak Setuju Soal Tapera, Apindo: Itu Membebani Pekerja

Bahkan Kim Jong-un menghadiri upacara pemotongan pita, yang menandai selesainya pembangunan unit tersebut di distrik Hwasong Pyongyang, yang merupakan bagian dari program 50 ribu rumah gratis.

Mengutip Straits Times, proyek gratis tanpa sokongan dana warga seperti Tapera tersebut, bagian dari rencana lama yang jadi usulan prioritas Partai Pekerja Korut.

Pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un mengatakan, proyek rumah berupa hunian vertical atau apartemen tersebut akan menjadikan Pyongyang sebagai kota yang terkenal di dunia dan tanpa iuran seperti Tapera.

“Presiden menyerukan para pekerja untuk menyelesaikan target yang tersisa dalam proyek lima tahun, untuk mengubah ibu kota Pyongyang menjadi kota beradab yang terkenal di dunia dan cocok untuk kekuatan Korea yang kuat dalam nama dan kenyataan,” kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dikutip Rabu, 5 Juni 2024.

“Jangan sampe ada yang bilang ‘pengen pindah korut aja”,” tulis warganet.

“Karena di sana gak ada yg berani Korupsi beda sama di Negara pencetus Tapera (TAbungan PEjabat u/ hura-huRA),” seru warganet lainnya.

“Kim jong un yg katanya pemetintahan diktator tp mikirin rakyat,” tulis lainnya.

“Kim Jong Un alergi sama Tapera,” tulis lainnya. “korut…pembatasan internet, dilarang jeans, dilarang pake hp utk kuliah tertentu, dialarang nonton musik apalagi kpop, penjara seumur idup utk anak2 yg ketahuan beragama, hukuman mati jika ada yg beragama, dll, seru lainnya.

“tapi gratis tapi terkekang,” tulis lainnya.

Exit mobile version