Penampakan Kapal Induk Ketiga Tiongkok PLANS Fujian saat Uji Pelayaran

Kapal induk PLANS Fujian saat berlayar tampak dari depan. (Foto:Dok/Xinhua)

JAKARTA – Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) Tiongkok untuk pertama kalinya menguji pelayaran kapal induk atau aircraft carrier ke-3 yaitu Fujian.

Kapal induk Fujian meninggalkan galangan Jiangnan di Shanghai untuk menjalani uji laut pada 01 Mei 2024 lalu.

Uji coba laut tersebut dimaksudkan untuk menguji sistem propulsi dan tenaga listrik pada kapal induk Fujian sebelum diserahterimakan kepada PLAN.

Fujian merupakan kapal perang terbesar yang dimiliki Beijing saat ini. Seiring meningkatnya ketegangan dengan Taiwan, China terus membangun kekuatan militernya baik darat, laut dan udara.

Dengan begitu Beijing siap merespon peran Amerika Serikat (AS) yang berupaya melindungan hingga mendukung kemerdekaan Taiwan.

Melansir dari Xinhua, Fujian dibangun Beijing untuk meningkatkan kemampuan anti-akses/penolakan area terhadap pasukan AS di sekitar wilayah sengketa di Selatan dan Timur Laut Cina dan Selat Taiwan.

Sebelum dilakukan uji pelayaran, pihak Keselamatan Maritim Shanghai di bawah Kementerian Transportasi Tiongkok, pada tanggal 30 April mengeluarkan pemberitahuan keselamatan bahaya navigasi.

Seorang anggota staf melakukan deteksi meteorologi manual di dek Fujian, kapal induk ketiga Tiongkok, pada 7 Mei 2024. (Foto:Dok/Xinhua)

Kemudian pihak keselamatan Maritim Tiongkok memamenetapkan zona terlarang untuk latihan militer di perairan lepas pantai sekitar 100 kilometer sebelah timur ada tanggal 1 Mei hingga pukul 09.00 pada tanggal 9 Mei.

Kapal induk Fujian diperkirakan akan melakukan uji coba di wilayah laut tersebut selama periode tersebut.

Diluncurkan pada Juni 2022, Fujian adalah kapal induk pertama Tiongkok yang dilengkapi dengan ketapel elektromagnetik canggih dan alat penangkap untuk meluncurkan dan mendaratkan jet tempur.

Secara khusus, kapal dilengkapi dengan sistem CATOBAR (Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery), dimana pesawat diluncurkan dengan ketapel dan diambil kembali dengan kabel penahan.

Hal ini tidak hanya memungkinkan Fujian meluncurkan lebih banyak pesawat pembom tempur dalam satu waktu, namun juga memungkinkan jet tempur membawa muatan yang jauh lebih berat, dibandingkan sistem lepas landas pendek alternatif yang digunakan oleh sebagian besar angkatan laut yang mengoperasikan kapal induk.

Fujian memiliki bobot penuh lebih dari 80.000 ton dan panjang sekitar 316 meter. Belum ada rincian pasti mengenai berapa banyak jet yang dapat dibawa oleh kapal tersebut.

Dek utama kapal induk PLANS Fujian untuk landasan jet tempur dan menara tower control serta anjungan kemudi. (Foto:Dok/Xinhua)

Pada Buku Putih Pertahanan 2023 yang diterbitkan Kementerian Pertahanan Jepang Juli 2023 menyebutkan, PLANS Fujian dapat membawa 60-70 pesawat, termasuk jet tempur J-15 dan KJ-600 pesawat peringatan dini dan kontrol udara.

Sebaliknya, Liaoning, kapal induk Ukraina yang diperbaharui dan menjadi kapal induk pertama Tiongkok, memiliki bobot perpindahan penuh sebesar 58.500 ton dan panjang sekitar 305 meter.

Sementara itu, Shandong, kapal induk pertama buatan dalam negeri Tiongkok, memiliki bobot perpindahan penuh sebesar 66.000 ton dan panjang 315 meter.

Kedua kapal induk dapat membawa sekitar 40 pesawat. Dua kapal induk pertama Tiongkok menggunakan sistem STOBAR (Short Take-off, Barrier-Arrested Recovery) gaya lompat ski, yang memungkinkan pesawat berbasis kapal induk meluncur di dek penerbangan dan lepas landas dengan kekuatannya sendiri, tanpa bantuan kapal induk. melontarkan.

Nama Fujian diambil dari nama Provinsi Fujian, tempat Presiden Xi Jinping bekerja selama bertahun-tahun sebelum diangkat menjadi pemimpin tertinggi negara tersebut.

Kapal induk Tiongkok tersebut diperkirakan akan dikerahkan ke Armada Laut Timur PLAN, yang memiliki yurisdiksi atas Selat Taiwan di lepas pantai Provinsi Fujian.

Kapal induk PLANS Fujian ketika akan kembali ke galangan Jiangnan di Shanghai. (Foto:Dok/Xinhua)

Tiongkok bertujuan untuk memperkuat kemampuan anti-access/area denial (A2/AD) di Laut Cina Selatan dan Timur serta Samudra Pasifik Barat, yang akan mencegah kapal induk AS dan pesawat lain mendekat.

Setelah Fujian dikerahkan, kekuatan angkatan laut Tiongkok akan memiliki kekuatan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemampuan proyeksi kekuatan yang lebih kuat di kawasan Indo-Pasifik.

Kapal induk baru kelas Fujian Tiongkok “akan meningkatkan kekuatan serangan dari kelompok tempur kapal induk PLAN ketika dikerahkan ke wilayah-wilayah di luar wilayah pinggiran Tiongkok,” ungkap Laporan Kekuatan Militer Tiongkok tahun 2023 milik Departemen Pertahanan AS pada bulan Oktober 2023.

“Ketika ditugaskan, kapal induk akan mampu meluncurkan berbagai pesawat sayap tetap khusus untuk misi peringatan dini, peperangan elektronik, atau peperangan antikapal selam, sehingga meningkatkan potensi kekuatan serangan PLAN,” peringatannya.

Pentagon memperkirakan Fujian akan ditugaskan pada tahun 2024. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan memperkirakan bahwa Fujian akan mulai beroperasi pada tahun 2025 setelah menyelesaikan uji navigasi.

China Daily melaporkan bahwa kapal induk Liaoning menjalani 10 uji coba laut sebelum mulai beroperasi, dan kapal Shandong melakukan sembilan uji coba sebelum ditugaskan.