TANJUNGPINANG – Pengurangan aktivitas penerbangan di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau pada Februari 2025 diperkirakan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan domestik serta pendapatan pedagang oleh-oleh.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Nazri, mengungkapkan kebijakan pengurangan penerbangan sepenuhnya ditentukan oleh maskapai. Namun, pihaknya terus berupaya agar tetap ada maskapai yang melayani rute ke dan dari Tanjungpinang.
“Hal ini sangat berdampak pada jumlah wisatawan, khususnya wisatawan domestik,” ujar Nazri, Kamis 6 Februari 2025.
Dampak lain yang dirasakan adalah berkurangnya pendapatan pedagang oleh-oleh yang selama ini banyak bergantung pada wisatawan luar daerah.
Salah satu pegawai toko oleh-oleh Pinang Paleo, Sia, memperkirakan penurunan jumlah pembeli jika penerbangan ke Tanjungpinang berkurang.
“Biasanya rombongan dari luar kota yang ramai membeli oleh-oleh di sini. Pembeli lokal memang ada, tapi mayoritas yang mencari oleh-oleh khas berasal dari luar daerah,” ujarnya kepada Ulasan.co.
Menurut Sia, jumlah pembeli dari Tanjungpinang dan luar kota selama ini seimbang. Jika wisatawan luar berkurang, otomatis pendapatan dari mereka juga menurun.
“Produk yang paling diminati wisatawan luar adalah kerupuk gonggong, karena ini makanan khas Tanjungpinang,” tutupnya mengakhiri. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News