IndexU-TV

Jadwal Penerbangan Garuda dan Citilink Jakarta-Tanjungpinang Kosong, Aktivitas Bandara RHF Makin Sunyi

Bandara RHF Tanjungpinang
Bandara RHF Tanjungpinang. (Foto: Meli Santia)

TANJUNGPINANG – Aktivitas penerbangan makin sepi di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, setelah maskapai Citilink dan Garuda mengurangi jadwalnya rute Jakarta-Tanjungpinang.

Pengurangan penerbangan itu membuat masyarakat yang ingin kembali ke Tanjungpinang dari Jakarta terpaksa lewat Bandara Hang Nadim, Kota Batam.

Airport Komersial Departemen Health Angkasa Pura RHF Tanjungpinang, Rahmad Sukran mengatakan, penarikan dua maskapai penerbangan tersebut karena penumpang pesawat tidak banyak sehingga untuk sementara waktu pesawat ditarik ke Jakarta dan digunakan untuk membawa jemaah beribadah umrah ke Tanah Suci.

“Mulai berlakunya kemarin, informasinya penarikan pesawat serta perubahan jadwal ini berlaku pada bulan Februari saja,” kata Rahmad, Selasa malam 4 Februari 2025.

Kabid Pelayanan dan Kemanan Angkasa Pura RHF, Rudy menambahkan, menurut informasi yang diterima melalui station manager beberapa pesawat dari maskapai Garuda dan Citilink sedang melakukan perawatan rutin.

“Terkait hal ini (perawatan rutin maskapai) yang mengetahui dari maskapai penerbangannya, karena mereka lebih membidangi”, kata Rudy.

Sementara Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) wilayah Kepri, Syaiful mengatakan, sempat berulang kali mencari-cari maskapai penerbangan rute Jakarta – Tanjungpinang melalui aplikasi online.

“Saya dan beberapa penumpang mau ke Tanjungpinang, kami sudah cek di Traveloka dan Tiket.com tidak ada, akhirnya kawan-kawan ambil ke Batam semua,” kata Syaiful.

Saat ini Syaiful masih berada di Jakarta dan berencana kembali ke Tanjungpinang pada tanggal 6 melalui Bandara Hang Nadim, Kota Batam.

“Berdasarkan jadwal tanggal 6 kan kosong, jadi saya terpaksa transit ke Bandara Hang Nadim. Akhirnya biayanya bertambah untuk taksi dan feri,” ujarnya.

Baca juga: Bandara RHF Tanjungpinang Kurang Diminati karena Minim Transportasi Umum dan Biaya Taksi Mahal

Exit mobile version