Tanjungpinang, ulasan.co – Pengunjung Kepri Smart Province yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kepulauan Riau pada Januari-Oktober 2019 membludak dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP) pada Dinas Kominfo Kepri, Iskandar Zulkarnaen, di Tanjungpinang, Kamis (7/11), mengatakan, jumlah pengunjung Kepri Smart Province pada Januari-Oktober 2019 lebih dari seribu orang, sementara tahun 2018 hanya 42 orang.
“Target memang 1000 kunjungan selama 2019 ini. Tapi alhamdulillah berkat kerja keras teman-teman semua, target itu berhasil kita capai pada Oktober 2019 sebanyak 1015 kunjungan,” ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu tugas Bidang PKP saat pindah ke Kepri Smart Province untuk meningkatkan angka kunjungan. Hal itu disebabkan sepanjang tahun 2018, hanya ada 42 kunjungan yang menggunakan fasilitas Kepri Smart Province.
Kepri Smart Province terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkan teknologi informasi yang disediakan oleh Pemprov Kepri melalui Dinas Kominfo Kepri.
“Pada 16 Januari 2019 lalu, Bidang PKP resmi mengelola Kepri Smart Province,” ujarnya.
Pada Januari 2019 kunjungan ke Kepri Smart Province yang terekam dalam absen elektronik melonjak menjadi 97 orang.
“Sempat kaget juga, ternyata dalam satu bulan bisa berhasil melampaui kunjungan 2018. Bahkan lebih dari 100 persen. Tapi kami tak berpuas diri, karena masih jauh dari target seribu kunjungan,” tambah Iskandar.
Pada Februari dan Maret, meningkat menjadi 119 dan 311 kunjungan. Hingga terakhir pada Oktober lalu tercatat ada 142 kunjungan. Menggenapi 1015 kunjungan ke Kepri Smart Province selama Januari hingga Oktober 2019. Keberhasilan memenuhi target tersebut, tak lepas dari dukungan masyarakat Tanjungpinang, Bintan dan Batam.
“Yang berkunjung ke Kepri Smart Province ini dari berbagai kalangan. Dari mulai mahasiswa, pelaku e-sport, pegawai pemerintahan, berbagai komunitas, siswa taman kanak-kanak, sampai ibu-ibu yang belajar make up juga pernah menggunakan KSP. Tentunya kami berterimakasih pada yang telah manfaatkan Kepri Smart Province,” ucap Iskandar.
Mengingat banyaknya peminat untuk memanfaatkan Kepri Smart Province, Iskandar mengharapkan pada 2020 mendatang unit kerja itu dapat dikembangkan, salah satubya menata kembali selasar di sekeliling ruangan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Agar generasi milenial, para ‘start up’ di Kepri dapat memanfaatkan ‘co-working space’ untuk meningkatkan potensi diri,” katanya.