Tanjungpinang – Penjualan minyak goreng murah dari pemerintah pusat untuk warga Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau ditunda.
Penundaan itu dilakukan Pemerintah Kota Tanjungpinang, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dikabarkan karena stok minyak goreng tidak mencukupi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagagan Kota Tanjungpinang, Atmadinata membenarkan hal itu.
Ia mengatakan, penundaan itu lantaran stok minyak goreng yang akan dibagikan tidak mencukupi.
“Kami baru dapat info dari Disperindag Provinsi Kepri, yang baru saja rapat dengan pihak distributornya. Rencana tersebut ditunda dulu, karena stok yang ada di distributor untuk minyak goreng jenis tersebut belum cukup,” ucap Atmadinata, Rabu (12/01).
Ia menjelaskan, Pemko Tanjungpinang awalnya memang berencana untuk menjual minyak goreng murah tersebut kepada masyarakat melalui setiap kelurahan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Tembus Rp17 Ribu di Bintan
Hal itu lantaran Pemko Tanjungpinang mendapat jatah 5.000 liter minyak goreng dari Pemerintah Pusat.
Pemko Tanjungpinang akan menyalurkan ribuan liter minyak goreng dengan harga murah itu melalui operasi pasar pada pekan depan.
“Insya Allah minggu depan, karena Tanjungpinang dapat kuota 5.000 liter. Ini juga arahan dari Presiden dan Menteri Perdagangan, supaya cepat menata harga minyak goreng,” ujar Atma, Selasa (11/01).
Nantinya Pemko Tanjungpinang akan menjual minyak goreng itu kepada masyarakat dengan harga di bawah harga pasar tradisional dan swalayan.
“Senilai Rp14 ribu per liter. Saat ini harga pasaran rentang Rp 18 hingga Rp20 ribu,” ungkapnya.
Lanjut Atma, pihaknya juga akan berkordinasi dengan distributor minyak goreng yang ditunjuk oleh pemerintah.
Baca juga: BUMN Sediakan 3,7 Juta Liter Minyak Goreng untuk Operasi Pasar
Pemko Tanjungpinang akan mengundang semua lurah se-Tanjungpinang untuk rapat membahas operasi pasar tersebut.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Ulasan.co, naiknya harga minyak goreng itu menyusul kosongnya stok minyak goreng di Bulog Cabang Tanjungpinang.
Kepala Operasi Bulog Cabang Tanjungpinang, Hendra Gunafi mengatakan, kekosongan minyak goreng itu telah terjadi sejak beberapa bulan lalu.
“Iya saat ini memang sedang kosong. Sudah kurang lebih sejak tiga bulan yang lalu kosong,” ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah juga sedang berupaya mendatangkan minyak goreng dengan harga murah untuk kembali menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.