JAKARTA – Pesawat angkut militer C-130J Super Hercules kelima dengan nomor ekor atau tail number A-1342 pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) tiba di Jakarta.
Berdasarkan siaran langsung dari akun YouTube resmi TNI AU @Airmen_tv, Super Hercules tersebut mendarat mulus di landasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis 16 Mei 2024.
Pesawat tersebut merupakan unit terakhir yang di pesan Indonesia ke pabriknya Lockheed Martin, Amerika Serikat.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus Presiden RI terpilih Prabowo Subianto itu, satu per satu telah tiba di Indonesia pada periode 2023-2024.
Kedatangan pesawat angkut berbadan lebar tersebut, langsung disambut oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya Andyawan Martono Putra.
Saat mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Super Hercules langsung disambut dengan tradisi water salute sebagai tanda selamat datang.
Sebelum tiba, Super Hercules kelima ini menempuh rute dari Atalanta menuju San Diego. Kemudian lanjut terbang ke Honolulu, Marshal Island, Guam hingga Jakarta.
Penerbangan ferry flight Super Hercules kelima ini dipimpin Komandan Skadron Udara 31, Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astara Duta didampingi Mayor Pnb Ulung P dan Lettu Tek Diky.
Selain itu, juga ada empat personel dari Lockheed Martin yang terdiri dari pilot dan teknisi.
Pesawat tersebut nantinya akan memperkuat TNI AU, dan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Sedangkan misinya, untuk melaksanakan tugas-tugas TNI AU dalam mendukung operasi angkutan udara baik untuk misi Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
C-130J-30 ‘Super Hercules’
Sekilas mengenai C-130 varian J-30 Super Hercules, ini adalah varian berbadan panjang dari Hercules tipe J. Versi standar J sendiri, memiliki panjang badan 29,3 meter dan seri J-30 memiliki panjang yakni 34,6 meter.
Pesawat C-130J-30 dapat mengangkut muatan berupa 8 palet atau 97 tandu atau 24 bundel CDS atau 128 pasukan tempur atau 92 pasukan terjun payung. Atau, kombinasi berat maksimum yang diizinkan seberat 20 ton.
Muatan seperti kendaraan seperti 2-3 Humvee atau satu panser LAV III (dengan turet dilepas), atau M113 APC, dapat diangkut menggunakan C-130J-30.
Keluarga varian C-130 seri J dibekali dengan empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D3 berdaya 4.700 hp, dengan enam bilah baling-baling komposit.
Pesawat memiliki performa kecepatan maksimum 410 mph atau setara 660 km/jam pada ketinggian 6.706 m dan jangkauan operasi dengan dengan muatan normal yaknio 16.000 kg mencapai 1.956 mil.
Untuk urusan cockpit, Lockheed Martin melengkapi pesawat C-130J-30 pesanan TNI AU itu dengan indikator glass cockpit. Selain itu, cockpit juga terasa lebih luas dan nyaman untuk pilot saat terbang.
Pesawat C-130J-30 diawaki tiga orang, masing-masing dua pilot dan satu orang bertindak sebagai loadmaster. Sementara, untuk C-130 klasik seri B hingga H diawaki lima orang. Masing-masing dua pilot, satu navigator, satu flight engineer, dan satu loadmaster.
Pesanan C-130J-30 Kemhan RI ini, menjadikan Indonesia sebagai pengguna pertama pesawat Super Hercules di kawasan Asia Tenggara.