Pesawat Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar di Bandara Haneda

Pesawat Japan Airlines JAL516 alami insiden tabrakan hingga terbakar saat mendarat di landasan Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa 02 Januari 2024. (Foto: Dok/CBS Evening News)

TANJUNGPINANG – Pesawat Japan Airlines (JAL) bernomor JAL516 mengalami insiden tabrakan dengan pesawat Pasukan Penjaga Pantai Jepang saat mendarat di landasan Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa 02 Januari 2024.

Ketika itu, pesawat JAL516 jenis Airbus A350-900 tersebut baru saja mendarat sekitar pukul 17.40 waktu setempat usai terbang dari Hokkaido. Sedangkan pesawat Penjaga Pantai Jepang hendak lepas landas menuju Prefektur Niigata guna mengirim bantuan untuk korban gempa.

Melansir CNNIndonesia, informasi dari sumber Kementerian Transportasi Jepang kepada lembaga penyiaran NHK, pengawas lalu lintas udara di Bandara Haneda Tokyo telah memberikan izin JAL516 untuk mendarat di landasan.

Sementara itu, disaat bersamaan, petugas pengendali udara juga memerintahkan pesawat Penjaga Pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu terlebih dulu.

Melalui pernyataan, Japan Airlines juga mengaku pilot pesawat JAL516 juga telah menerima dan mengonfirmasi izin pendaratan dari pengontrol udara Bandara Haneda.

JAL516 bahkan disebut sudah mengonfirmasi ulang izin pendaratan kepada menara pengontrol lalu lintas udara bandara sebelum benar-benar mendarat di landasan pacu.

Tayangan televisi NHK memperlihatkan pesawat Japan Airlines mendarat dan bergerak cepat di sepanjang landasan sebelum ledakan yang memicu kobaran api muncul pada bagian bawah pesawat.

Seluruh 379 penumpang dan kru pesawat Japan Airlines berhasil dievakuasi dengan selamat.

Para penumpang dan kru Japan Airlines terlihat keluar pesawat menggunakan perosotan darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.

Meski begitu, sekitar 14 penumpang mengalami luka memar atau merasa tidak enak badan setelah mengalami insiden itu. Seluruh penumpang ini telah mendapat perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, lima dari enam kru pesawat Penjaga Pantai Jepang jenis Bombardier Dash-8 meninggal dunia akibat kecelakaan ini. Hanya pilot yang berhasil dievakuasi dengan selamat meski mengalami luka serius.

Belum ada pernyataan resmi terkait penyebab kecelakaan ini. Otoritas Jepang masih terus menyelidiki kecelakaan ini.

Dewan Keselamatan Transportasi Jepang telah mengirimkan enam penyelidik untuk men investigasi insiden ini secara menyeluruh.

Tim Airbus dari Prancis juga siap membantu penyelidikan.(*)