Pesawat Tempur KF-21 ‘Boramae’ Bikinan RI-Korsel Sukses Terbang Perdana 30 Menit

KF-21 Boramae_
Pesawat tempur KF-21 Boramae saat take off uji terbang perdana dari pangkalan Angkatan Udara dekat pabrik KAI di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Selasa (19/7/2022). (Foto:Instagram/@koremb.idn)

JAKARTA – Pesawat tempur generasi 4.5 KF-21 Boramae, bikinan Indonesia-Korea Selatan sukses terbang perdana selama 30 menit melalui pangkalan udara di Sacheon, Gyeongsangnam do, Selasa (19/7).

Sebelumnya, jadwal uji coba penerbangan perdana KF-21 Boramae itu sangat dinantikan oleh pecinta dunia militer dan kedirgantaraan baik di Indonesia maupun dunia.

Pesawat tempur KF-21 Boramae, merupakan proyek patungan antara Indonesia dan Korea Selatan yang dibangun oleh Korean Aerospace Industries (KAI).

Dalam uji terbang perdana, KF-21 Borame diawaki oleh Mayor Junhyeon Ahn dari Air Force Test and Evaluation Unit. Pesawat lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara dekat pabrik KAI di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan.

Pesawat KF-21 terbang pukul 15:40 dengan kecepatan 400 km per jam selama lebih kurang 30 menit, guna memastikan fungsi dasar pada sistem pesawat, dan akhirnya mendarat dengan selamat pukul 16:13 waktu setempat.

Sebelum uji terbang, pihak KAI telah sukses menjalankan uji mesin di darat pada ground-based engine thrust Juni lalu, kemudian berlanjut ke uji taxiing pada awal bulan Juli 2022.

Selanjutnya, KAI akan melakukan sekitar 2000 penerbangan uji dengan enam prototipe hingga Juni 2026 dan dilanjutkan dengan produksi massal di tahun yang sama.

Sejauh ini, Angkatan Udara Korea Selatan mempertimbangkan untuk mengakuisisi 120 unit KF-21 pada tahun 2032.

Baca juga: Pesawat Tempur KF-21 ‘Boramae’ Patungan Korsel-Indonesia akan Terbang Perdana
KF-21 Boramae_00
Pesawat tempur KF-21 Boramae saat mendarat usai melakukan penerbangan perdana selama 30 menit. (Foto:Instagram/@koremb.idn)

Dilansir dari laman KAI, pesawat KF-21 Boramae akan diverifikasi sebagai pesawat tempur penuh pada akhir tahun 2023, dan tes persenjataan tambahan untuk KF-21 Block-2 akan dilakukan pada tahun 2026.

Sebanyak 40 unit KF-21 Block-1 diharapkan mampu melakukan mode pertempuran udara-ke-udara, sementara 80 unit KF-21 Block-2 yang akan dikerahkan pada tahun 2028 dimaksudkan untuk melakukan moda pertempuran udara-ke-permukaan.

Selain itu, dua komponen utama KF-21 Boramae yakni radar elektronik AESA dan pelacak target inframerah dikembangkan oleh Hanwha Systems dengan teknologi lokal, dan telah dipasang ke prototipe KF-21 pertama.

Berikutnya paerangkat jammer frekuensi radio, dan suite peperangan elektronik yang terintegrasi dipasok oleh LIG Nex1.

Kedepan diharapkan, KF-21C akan dipersenjatai dengan ALCM (rudal jelajah yang diluncurkan dari udara) yang dikembangkan Korea Selatan dan 10 senjata udara-ke-darat lainnya, termasuk rudal jenis udara-ke-udara Meteor untuk pertama kalinya di Asia.

Rudal jelajah akan memberikan pesawat tempur kemampuan serang dengan presisi tinggi dari jarak jauh, di luar sistem pertahanan udara atau intersepsi musuh.

Sekilas bentuk fisik KF-21 Boramae sangat persis dengan pesawat tempur siluman F-22 Raptor bikinan Lockheed Martin Amerika Serikat.

Baca juga: Operasional Pesawat Tempur T-50i TNI AU Dihentikan Sementara
Baca juga: Pesawat T-50i Golden Eagle Jatuh, Lettu Pnb Allan Safitra Gugur Dalam Tugas