TANJUNGPINANG – Pemilihan Rektor (Pilrek) Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) masa jabatan periode 2024-2028 akan segera bergulir.
Lantas menjelang Pilrek UMRAH ini, ada pembahasan menarik seputar kriteria rektor seperti apa yang didambakan dosen di universitas yang berbasis maritim ini?
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMRAH, Zaitun mengungkapkan, ia menginginkan sosok rektor yang lebih mensejahterakan dosen dan memiliki sifat kenabian yaitu, jujur, dapat di percaya, cerdas, dan terbuka terhadap informasi.
Menurut Zaitun, rektor selanjutnya perlu membuat kebijakan penambahan insentif penerbitan hasil penelitian per-pribadi dosen. Hal itu menurutnya perlu dilakukan, agar ada peningkatan kualitas penelitian.
“Penambahan insentif ini bisa memberikan stimulus kepada dosen, untuk lebih giat dan tertantang meneliti. Insentif ini untuk membantu mempublikasikan, terkait hasil penelitian minimal di sinta dua minimal di scopus lah,” kata Zaitun.
Zaitun tidak menampik sebelumnya, bahwa sudah ada insentif untuk penelitian dosen namun jumlahnya terbatas. Ia pun mencontohkan seperti di program studi (prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang ia ajar, mendapatkan dua insentif penelitian yaitu penelitian prodi dan pengabdian dosen.
Namun ia juga mengungkapkan, selama ini banyak dosen yang mendanai sendiri penelitiannya diluar dua insentif tersebut.
“Kami hampir semuanya pernah di FKIP. Tahun lalu saja saya untuk tembus sinta (tingkatan) dua memakai uang pribadi dua juta setengah,” sambungnya.
Dosen yang akrab disapa umi ini menambahkan, seharusnya setiap penelitian dosen harus dibiayai. ia membandingkan dengan sistem pembiyaan penelitian di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMRAH yang di danai di setiap penelitiannya.
Baca juga: Mahasiswa UMRAH Kampus Senggarang Sampaikan Unek-Unek Jelang Pilrek Baru
“FISIP agak beda memang, di FKIP ini aja yang kadang pakai biaya pribadi,” ungkapnya.
Akan tetapi, Zaitun tidak menampik kepemimpinan rektor sebelumnya yang dinilai sudah baik namun ia berharap harus ada peningkatan di periode selanjutnya.
Senada dengan Zaitun, dosen Teknologi Kemaritiman (FTTK) UMRAH, Anton mengatakan, kepemimpinan Agung Dhamarsyakti sebagai rektor Periode 2020-2024 sudah baik dan telah berlaku adil ke semua elemen di universitas.
Namun Anton tetap berharap, rektor baru yang terpilih nanti adalah sosok yang bisa merangkul dan mengayomi semua elemen yang ada di lingkup UMRAH.
“Kami ingin pemimpin UMRAH yang independen, tanpa memili-milih kelompok tertentu. Misalnya ini orang siapa, ini orang dia, tidak boleh seperti itu. Dia tidak boleh diatur-atur,” kata Anton.
Ia juga menginginkan rektor yang tepilih nanti, dapat memperkuat branding UMRAH terutama FTTK , dengan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan industri dan memperkuat capaian-capaian alumni.
“Hal ini dilakukan agar alumni-alumni yang selesai kuliah di UMRAH bisa terserap ke dunia kerja atau industri,” harapnya.