JAKARTA – Polisi gadungan yang mengaku dari Pusat Anti Penipuan (ASC) Kepolisian Singapura berhasil menguras uang milik Jane (50) warga Singapra sebanyak S$1,2 juta atau sekitar Rp14,8 mliar.
Melansir cnnindonesiacom, dalam pemerasan ini, pelaku menuduh Jane telah melakukan pencucian uang dan bisa ditahan. Kejadian ini bermula pada Desember 2024. Ada seorang perempuan Bernama Jenny Ko menghubungi korban melalui telpon dan mengaku dari Pusat Anti Penipuan (ASC) Kepolisian Singapura.
Jenny menyebut bahwa Kartu Identitas Registrasi Nasional (NRIC) Jane telah dipakai untuk mendaftar kartu SIM guna mengirim pesan spam.
Ketika itu, korban bingung karena alamat tempat kartu SIM didaftarkan berbeda dengan lokasi sebenarnya. Lalu Jane disarankan membuat laporan ke polisi dan mengalihkan panggilan telepon ke “tim investigasi polisi.”
Panggilan itu dijawab penipu kedua dan memperkenalkan diri sebagai Inspektur Yang. Selama percakapan ditelepon, pelaku juga berkomunikasi lewat walkie-talkie dengan orang lain.
Situasi ini sengaja dilakukan agar terlihat para pelaku adalah benar institusi kepolisian.
Usai melakukan pemeriksaan, Yang mengatakan seorang manajer cabang United Overseas Bank (UOB) bernama Serena Chilyin menggunakan identitas Jane untuk membuka rekening. Dari rekening inilah ugaan pencucian uang dilakukan dan Jane mendapatkan komisi sebesar 10 persen.
Yang meminta agar Jane membuktikan tidak bersalah dengan melapor aktivitasnya melalui WhatsApp dan memberi laporan bank. Saat itu, korban mulai curiga. Namun Yang memiliki banyak akal untuk melancarkan aksinya.
Inspektur palsu itu lalu mengirim surat yang menyebut Jane bisa ditahan 60 hari karena pencucian uang. Dirinya juga meminta agar informasi ini tidak diberitahukan kepada pihak ketiga.
Langkah selanjutnya, pelaku mengarahkan Jane ke pejabat senior untuk mengajukan pemeriksaan keuangan prioritas. Cara ini kerap digunakan penipu untuk membuat korban mentransfer uang ke rekening tertentu.
Demi menghindari penahanan, Jane mengikuti instruksi Yang. Dia menarik S$500.000 dari tabungan dan menaruhnya di rekening baru yang dibuka di bank China.
“Pejabat senior” yang dipanggil “Inspektur Chong”, mengatakan mereka butuh bantuan untuk menjebak orang dalam perbankan seperti Serena.
“Dia membuatku percaya bahwa aku membantu polisi,” kata Jane, dikutip cnnindonesiacom.
Pada 18 dan 19 Desember, Jane melakukan sembilan transfer bank dari rekening bank China ke penipu, masing-masing dengan jumlah kurang dari S$20.000.
Para penipu tersebut mengatakan cara itu merupakan pembayaran “tiruan” untuk menarik Serena keluar, dan bahwa dana riilnya tidak akan terpengaruh.
Sekitar S$180.000 telah ditransfer kepada para penipu. Mereka kemudian meminta Jane menyerahkan sisa S$320.000 secara tunai dan secara langsung. Secara total Jane kehilangan S$1,2 juta atau sekitar Rp14,8 miliar.