BATAM – Beredar sebuah video berdurasi 34 detik yang memperlihatkan aksi bagi-bagi uang, yang dilakukan seorang oknum calon legislatif (caleg) di Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Ahad 21 Januari 2024.
Berdasarkan informasi yang diterima ulasan.co, muncul dugaan caleg tersebut melakukan politik uang. Diketahui, caleg tersebut adalah Ria Saptarika yang maju DPD RI wilayah Kepri dan anaknya, yakni Abdurrachman Zhafir Ria Saptarika, caleg DPRD Kota Batam
Dalam video tersebut, terlihat antrean warga untuk tandatangani selembar kertas. Kemudian selanjutnya, warga tersebut difoto setelah menerima amplop.
Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan politik uang yang terjadi di Belakangpadang tersebut.
“Kemarin kami dapat laporan pelanggaran pemilu, DAN mengamankan sejumlah uang yang dilakukan caleg partai politik kejadian di Belakangpadang,” kata Nugroho, Selasa, 24 Januari 2024.
Pihaknya kini tengah memproses laporan tersebut, dan masih dalam proses penyelidikan.
“Tentunya kita kerja sama dengan Gakkumdu dan Bawaslu, untuk proses hukum selanjutnnya. Sama-sama kita kawal,” sambung Nugroho.
Ia juga mengimbau kepada para caleg untuk mematuhi peraturan yang berlaku, agar proses pemilu berjalan lancar.
“Kalau di situ tidak boleh aturannya, ya harusnya tidak dilaksanakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ria Saptarika yang kini aktif sebagai anggota DPD RI mengatakan, acara yang berlangsung di Belakangpadang saat itu merupakan reses MPR RI. Ia menegaskan, bahwa kehadirannya bukan sebagai caleg, melainkan anggota DPD RI.
“Peserta yang hadir sebanyak 150 orang memang mendapatkan uang transport dan distempel,” kata Ria, Selasa, 23 Januari 2024.
Ia pun membantah mengenai adanya informasi yang mengatakan, jika dirinya melakukan politik uang.
“Padahal dana itu dana transport yang diserahkan ke masyarakat, sesuai protap yang ada di MPR,” kata dia.
Terkait adanya spanduk dirinya yang terpasang di lokasi acara tersebut, ia mengatakan jika tempat tersebut merupakan rumah makan milik orang tua, dari staf pribadinya dan sudah lama terpasang di sana.
“Bukan baru dipasang saat itu. Jadi orang itu sengaja mengambil foto dari sisi yang ada sepanduknya. Acara kami sebenarnya di dalam, bukan di situ,” kata dia.