PPLN Johor Bahru Sambangi KPU Batam, Antisipasi Pemilih Nyoblos 2 Kali

PPLN Johor Bahru Malaysia
Kunjungan PPLN Johor Bahru, Malaysia, di kantor KPU Batam, Provinsi Kepulauan Riau.(Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Johor Bahru, Malaysia, menyambangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kedatangan mereka untuk berkoordinasi terkait potensi adanya pemilih mencoblos dua kali di Johor Bahru dan Batam pada Pemilu 2024 mendatang.

Terutama Kota Batam yang menjadi pintu masuk terbesar dan jumlah warga asal Batam yang berada di Malaysia tidak sedikit.

“Di sana banyak WNI asal Batam. Tetapi yang paling penting adalah pintu masuk ke Johor Baru paling banyak salah satunya adalah Batam,” kata Ketua PPLN Johor Bahru Malaysia, Ardiansyah, Sabtu (02/09).

Selain itu, PPLN juga melihat potensi adanya pencoblosan dua kali itu lantaran waktu pelaksanaan pemilu yang berbeda.

Di Malaysia khususnya Johor Bahru, Pemilu akan berlangsung pada 5-13 Februari 2024 dengan dua metode.

Metode pertama kotak suara keliling dan metode kedua pemilihan langsung pada 11 Februari. Sedangkan di Indonesia akan berlangsung pada 14 Februari.

“Jadi ada potensi pemindahan pemilih. Setelah memilih di Johor baru, kemudian memilih lagi di Batam,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berkoordinasi dengan KPU Batam sebagai wilayah terdekat untuk mengantisipasi hal tersebut.

Ia berharap koordinasi itu akan membantu mengatasi potensi pencoblosan dua kali tersebut dan menjamin kualitas pemilu.

“Potensinya lebih besar dibandingkan daerah lain. Bersama KPU Batam, kita ingin pastikan kualitas pemilu kita jauh lebih meningkat,” ucap Ardiansyah.

“Jadi kami koordinasi ke sini sehingga tidak terjadi hal demikian. Info itu akan kita kirimkan ke Batam,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KPU Batam, Mawardi menyambut baik kedatangan PPLN Johor Bahru tersebut. Menurutnya, antisipasi potensi itu memang penting untuk menjaga kualitas pemilu di Indonesia.

“Batam merupakan salah stau pintu perpindahan arus penduduk. Terutama mereka yang melakukan passing itu juga ada potensi mereka mencoblos di dua tempat,” tuturnya.

“Apalagi dari hasil diskusi kami, mereka mendata mayoritas dengan paspor. Kalau kita kan KTP,” lanjut Mawardi.

Baca juga: WNI di Johor Malaysia Akan Mencoblos Pemilu pada 5-11 Februari 2024

KPU Batam akan berkoordinasi lebih lanjut untuk memastikan langkah-langkah berikutnya.

Dengan demikian, dapat menekan potensi adanya pemilih yang mencoblos dua kali.

“Saya akan terus kita lakukan koordinasi karena ini sifatnya dinamika. Kita harus mengikuti perkembangan yang terjadi,” kata Mawardi. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News