Protes Air Tak Mengalir, Ratusan Warga Bukti Raya Cuci Piring di Kantor SPAM Batam

SPAM Batam
Warga Bukit Raya saat mencuci piring di depan kantor SPAM Batam, Rabu (02/08). (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Ratusan warga perumahan Bukit Raya, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berbondong-bondong melakukan aksi cuci piring dan baju di depan kantor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam, Rabu (02/08).

Dengan mengunakan mobil, motor, dan sejumlah mobil jenis pikap warga membawa ember dan baju kotornya sekira pukul 11.00 WIB.

Kemudian beberapa di antaranya meminta air di SPAM Batam dan mulai mencuci baju.

“Dalam kota loh masih ada air yang mati,” kata Maksum, salah seorang orator.

Ia menjelaskan, SPAM Batam sempat menjanjikan memberikan air dengan mobil tangki. Namun, hal itu hanya omongan belaka.

Nyatanya, tangki air yang dijanjikan SPAM Batam tak kunjung datang ke perumahan mereka.

“Air mati sudah tujuh hari,” kata Roma, warga lainnya.

Baca juga: Kesulitan Dapat Air Bersih, Legislator Kepri Ini Bawa Drum dan Ember ke Kantor BP Batam

Hingga berita ini dimuat, aksi para warga masih berlangsung. Sementara dari SPAM Batam, masih melakukan mediasi dengan perwakilan warga.

Sebelumnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri), Uba Ingan Sigalingging membawa drum dan amber ke kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam protes terkait sulitnya dapat air bersih di daerah tersebut.

Uba menjelaskan, hal itu sebagai bentuk kekecewaannya terhadap pelayanan air di Batam. Masyarakat masih saja kesulitan mendapatkan air bersih meski berada di kota dengan perkembangan yang pesat.

“Saya mendatangi BP Batam agar mereka bertanggung jawab atas pemenuhan hak dasar atas air bersih di Batam,” tuturnya, Selasa (01/07).

Menurutnya, BP Batam harus menjalankan tugasnya dengan baik yakni penyediaan air bersih di Kota Batam.

Legislator Kepri daerah pemilihan Batam itu mengaku telah menemukan adanya krisis air bersih di sejumlah wilayah Kota Batam. Bahkan untuk membersihkan diri dan mencuci piring saja warga tidak bisa.

“Itulah saya datang kemari sekaligus mau mandi juga. Ternyata tak ada tempat mandinya,” ucap Uba. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News