BATAM – PT Bandara Internasional Batam (BIB) menyerahkan konflik antara taksi online dan konvensional di kawasannya ke aparat berwajib.
Pasalnya, konflik tersebut terus berlanjut. Meski sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Bahkan pada pertemuan Selasa (20/06) lalu, telah ada kesepakatan titik jemput penumpang. Akan tetapi, konflik antar kedua kubu masih saja terjadi.
“Manajemen PT BIB menyerahkan kepada aparat hukum untuk melakukan upaya penyelesaian yang sesuai dengan kearifan lokal bersama seluruh stakeholder,” kata Direktur PT BIB Pikri Ilham Kurniansyah, Selasa (27/06).
Dengan demikian, ia berharap dapat mencapai kesepakatan agar Bandara Hang Nadim yang merupakan Objek Vital Nasional dapat terjaga.
PT BIB sudah melakukan beberapa upaya dan solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk solusi jangka pendek, manajemen PT BIB telah memfasilitasi pertemuan antara pengemudi taksi pangkalan dengan online, serta berkoordinasi dengan lembaga atau dinas terkait.
Kemudian untuk solusi jangka panjang, manajemen PT BIB telah mengikuti seluruh prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku sesuai dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.
Manajemen PT BIB menyambut positif mediasi yang dilakukan para pihak sehingga diharapkan terdapat jalan tengah yang arif dan bijaksana.
“Di sisi lain manajemen dan Logistic Aero City melakukan patroli bersama pada jalan akses bandara sesuai dengan kewenangan di kawasan pengelolaan masing-masing,” tambahnya.
Baca juga: Kisruh Taksi Online dan Konvensional di Batam, Asparnas Kepri: Mencoreng Aktivitas Parawisata
Terakhir, konflik antar taksi pangkalan dan online terjadi pada Ahad (25/06) malam kemarin. Bahkan, sopir kedua kubu itu sempat ricuh dan saling adu jotos.
Beruntung, pihak kepolisian datang dan melerai kedua sopir taksi tersebut. Keduanya bersepakat untuk kembali melakukan pertemuan di Polresta Barelang. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News
