TANJUNGPINANG – Sejumlah pedagang mengatakan lebih untung berjualan di kawasan Pasar Baru atau pasar lama, ketimbang di Pasar Relokasi Puan Ramah Jalan Kijang Lama.
Walau hanya berjualan di lapak-lapak mini di kawasan Pasar Baru, namun penghasilan lebih menjanjikan. Lantaran di Pasar Puan Ramah sepi pembeli.
Hal itu diungkapkan oleh pedagang sayur, Rinda (50) yang ditemui di kawasan Pasar Baru, Selasa (11/10). Rinda mengatakan, keuntungan yang didapat dengan berjualan di Pasar Baru mencapai Rp3 juta rupiah per hari.
“Kita jualan di Pasar Puan Ramah bukan untung malah rugi. Dapat tak sampai 100 ribu, tapi disini sampai Rp3 juta kotornya,” kata Rinda.
Rinda pu mengaku, dirinya hanya mampu bertahan tiga hari berjualan di Pasar Puan Ramah dan memutuskan kembali pinda berjualan ke Pasar Baru.
Senada dengan Jumadi, pedagang sayur yang merasa lebih untung saat berjualan di Pasar Baru dari pada berjualan di Pasar Puan Ramah.
Ia mengatakan, berjualan di Pasar Puan Ramah dirinya harus menutupi kerugian Rp600 ribu karena sayur yang tidak laku busuk.
“Saya tiap hari nombok kalau jualan di Pasar Puan Ramah, karena hasil jualan cuman Rp50 ribu sampai Rp100 ribu,” kata Jumadi.
Ia mengaku berjualan di Pasar Puan Ramah hanya bertahan lima hari. Kemudian, karena kondisi sepi pembeli dirinya memutuskan untuk kembali ke Pasar Baru.
“Selama jualan disana saya harus nombok sampai Rp4 juta. Itu juga belum terbayar semuanya,” pungkasnya.
Pasar Relokasi Puan Ramah dibangun oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, lantaran kawasan Pasar Baru sedang dilakukan revitalisasi.
Bahkan awalnya ada 800 pedagang dari Pasar Baru I dan II yang di pindahkan ke Pasar Puan Ramah, dan kini satu persatu pedagang pindah lagi ke Pasar Baru karena sepi pembeli.
Baca juga: Pedagang Ikan Sebut Pasar Puan Ramah Hanya Cocok untuk Jual Rokok