IndexU-TV

Rayuan Botan Sang Legendaris di Bumi Berazam

Para pelanggan menikmati sarapan di Kedai Kopi Botan Tanjungbalai Karimun. (Foto: Elhadif Putra)

“Setiap saat setiap waktu, Kamu selalu menemani aku, Meskipun hitam tapi banyak yang suka, Bersama teman teman ku menikmatimu,” Lirik lagu Join Kopi yang di populerkan band Blackout ini sangat cocok disematkan pada kedai kopi legendaris yang satu ini.

Keberadaan kedai kopi di tengah masyarakat sudah ada dari zaman dulu. Bagi sebagian orang, duduk di kedai kopi sudah menjadi tradisi. Baik untuk sekedar menikmati minuman yang disediakan, hingga nongkrong bersama kenalan.

Bahkan kini tak jarang kedai kopi menjadi tempat membahas pekerjaan atau bisnis.

Semakin hari kedai kopi juga semakin menjamur. Mulai dari kedai kopi tradisional hingga kedai kopi kekinian.

Di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), atau yang lebih dikenal sebagai Tanjungbalai Karimun, terdapat sebuah kedai kopi legendaris, ‘Kedai Kopi Botan’ namanya.

Bahkan kerap terdengar cerita dari pengunjung yang datang dari luar kota, kalau ke Tanjungbalai Karimun harus coba duduk di Kedai Kopi Botan.

Lokasinya berada di jantung perekonomian Tanjungbalai Karimun, tepatnya di jalan Trikora, Kelurahan Tanjungbalai Kota.

Dua orang pelanggan yang selalu menikmati sarapan di Kedai Kopi Botan Tanjungbalai Karimun. (Foto: Elhadif Putra)

Jaraknya tidak jauh dari rumah dinas Bupati Karimun, pelabuhan feri Domestik, Internasional dan pelabuhan speed boat Sri Tanjung Gelam.

Kedai Kopi Botan selalu ramai dikunjungi pembeli, mulai dari pejabat hingga masyarakat umum. Terkadang pembeli harus antre karena ramainya orang yang sarapan disana.

Setiap harinya Kedai Kopi Botan buka dari pukul 04.30 WIB dan tutup sekira pukul 13.00 WIB.

Biasanya pengunjung mulai datang usai menjalankan salat fardhu subuh di masjid, termasuk tokoh-tokoh di Kabupaten Karimun, seperti mantan Bupati Karimun Nurdin Basirun, ataupun tokoh-tokoh lain.

Pada pagi hari, para pegawai dari berbagai instansi pemerintah ataupun swasta yang banyak duduk di Kedai Kopi Botan untuk sarapan. Itu terlihat dari beragam seragam yang dipakai mereka.

Selain kopi ataupun minuman panas lain, Kedai Kopi Botan juga menyediakan berbagai sarapan pagi. Namun yang terkenal adalah roti bakar dan roti goreng dengan berbagai varian, terutama sari kaya.

Sejarah Kedai Kopi Botan

Kedai Kopi Botan telah dikelola secara turun temurun atau dari generasi ke generasi.

Bermula kedai kopi tersebut dibuka oleh seorang warga keturunan Tionghoa bernama Atong sekitar tahun 1947. Namun saat itu namanya bukan Botan, tapi Kedai Kopi Simpang Jaya.

Banyak masyarakat ataupun kru kapal yang berhenti di Tanjungbalai Karimun menyempatkan diri untuk sarapan disana

Setelah Atong meninggal dunia, pengelolaan Kedai Kopi Botan diteruskan oleh anaknya Liu Pok Siang alias Dudy Hartono dan istrinya sekitar tahun 1979.

Dudy selalu dipanggil orang dengan nama akrab Botan, sehingga melekat dengan sebutan kedai kopinya. Meski demikian, plang Kedai Kopi Simpang Jaya masih terpampang di depan kedai dan disandingkan dengan plang Kedai Kopi Botan.

Ramahnya pemilik dalam melayani pembeli menjadi hal yang selalu diingat oleh pelanggan. Meskipun memiliki sejumlah pekerja, namun Botan dan keluarganya ikut melayani pelanggan.

Pada tahun 2020 lalu, Botan dan istrinya meninggal dunia. Kini pengelolaan dilanjutkan oleh anaknya.

Kendati demikian, Kedai Kopi Botan tetap ramai dan ramah melayani pelanggan.

Walaupun banyak bermunculan kedai kopi baru hingga kekinian, Kedai Kopi Botan tetap ramai dan menjadi legenda yang tetap ada di Kabupaten Karimun.(*)

Exit mobile version