Rupiah Menguat Tipis ke Rp13.980 per Dolar AS

Jakarta, Ulasan.co – Nilai tukar Rupiah berada di posisi Rp13.980 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (18/7) pagi. Posisi ini melemah 0,02 persen dibandingkan penutupan Selasa (16/7) yakni Rp13.982 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, dan dolar Singapura menguat 0,06 persen.

Kemudian, peso Filipina menguat 0,07 persen, baht Thailand menguat 0,11 persen, dan yen Jepang menguat 0,23 persen. Adapun, terdapat pula mata uang Asia yang melemah yakni won Korea Selatan sebesar 0,17 persen terhadap dolar AS.

Dikutip dari CNN Indonesia, mata uang negara maju terbilang menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,03 persen, euro menguat 0,11 persen, sementara poundsterling Inggris tidak bergerak terhadap dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelaku pasar sejatinya menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada hari ini. Sebab, konsensus pasar mengatakan akan ada kemungkinan BI menurunan suku bunga acuannya 25 basis poin menjadi 5,75 persen di hari ini.

Meski memang, BI sudah beberapa kali dianggap mengecewakan pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir karena mempertahankan suku bunga acuan meski indikator makroekonomi Indonesia masih baik. “Hal ini dikarenakan posisi Neraca Pembayaran Indonesia,” jelas Ibrahim, Kamis (18/7).

Kemudian, dari sisi global, indeks dolar memang tengah melemah lantaran imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terus menurun. Reuters mencatat, ini sendiri merupakan imbas dari pernyataan International Monetary Fund (IMF) yang mengatakan bahwa dolar terbilang lebih mahal (overvalued) 12 persen dari nilai fundamental ekonominya.

“Dalam transaksi hari ini, rupiah akan diperdagangkan kembali melemah di level Rp13.905 hingga Rp14.015 per dolar AS,” jelas dia.

Sumber: CNN Indonesia